Ganjar sebut Kongres PDIP hanya bahas program kawal Jokowi
Ganjar memastikan, Megawati akan kembali menjadi ketua umum periode 2015-2020 mendatang.
Politisi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo memastikan, Megawati Soekarnoputri akan kembali menjabat Ketua Umum PDIP untuk periode 2015-2020. Kongres PDIP yang akan digelar di Bali pada 8-12 April mendatang hanya akan membahas sejumlah program untuk mengawal pemerintahan Jokowi-JK.
"Maka kita kalau bicara pengurus partai adalah kerangka. Maka untuk kongres mendatang kita bicara soal dagingnya. Maka sebenarnya PDI P hijrah dari oposisi mendukung pemerintah," ungkap Ganjar Pranowo kepada merdeka.com usai acara Muskerbangwil Ayo Rembug! Musyawarah Mbangun Jawa Tengah Rabu (1/4) pagi di Purbalingga, Jawa tengah.
Ganjar menjelaskan selain mendukung program Jokowi-JK, forum kongres juga harus meluruskan dan mengevaluasi kembali apakah program-program pemerintah sudah sesuai dengan roh dan tujuan pendiri atau 'founding father' berupa pemikiran dasar Nawa Cita dan Tri Sakti Bung Karno.
"Tri Sakti itu apa? Nawa Cita itu apa? Sebenarnya itu saja sebisa mungkin itu harus diterjemahkan," ungkapnya.
Ajang kongres nanti juga menunjukkan kepada masyarakat bagaimana langkah PDIP mengawal pemerintahan Jokowi-JK dengan berbagai program.
"Maka kalau kita bisa terjemahkan, maka di kongres nanti bisa dilemparin kepada publik bahwa kita sebagai partai akan seperti ini. Nah seperti inilah agar masyarakat segera tahu. Bahwa oh ternyata PDI P sekarang berkuasa dia mendukung pemerintahan ini, maka dia akan melakukan A,B, C, D," jelasnya.
Program pengawalan Nawa Cita dan Tri Sakti Bung Karno ini bisa disusun dari konsep di tingkat pusat atau DPP PDI P hingga ke grass root.
"Apa itu terjemahan Nawa Cita, bagaimana cara mengawalnya. Bagaimana kita turunkan sampai tingkat grass root. Sehingga publik bisa mengerti. Kalau begitu, publik tahu apa yang dikerjakan. Maka orang akan mengawal. Oh maka orang tahu apakah terjadi perubahan atau tidak," tuturnya.
Memang, sebagai pertai pemenang Ganjar menyatakan mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Namun, bentuk dukungan tidak hanya mengikuti aturan dan kebijakan Jokowi. Melainkan mengawal, mengkritisi apakah sudah sesuai Nawa Cita dan Tri Sakti Bung Karno atau belum.
"Ya harus mendukung, tapi kalau mungkin pemerintah rodo mleset-mleset sithik kalau perlu di koreksi harus kita koreksi. Kita punya alat untuk mengoreksi, siapa itu? Ada dewan," paparnya.
Ganjar menambahkan, bentuk pengawalan ini bisa dilakukan oleh anggota DPRD mulai dari tingkat pusat hingga di daerah atau kabupaten/kota.
"Jadi nggak apa-apa mendukung itu tidak selalu mantuk-mantuk. Tidak harus selalu manggut-manggut. Tetapi juga harus bisa melakukan tindakan kritis," pungkasnya.
Ketua Ketua Bidang Politik & Hubungan Antar Lembaga Puan Maharani saat dikonfirmasi soal persiapan kongres enggan berkomentar. Puan yang santer dibicarakan akan menduduki Wakil Ketua Umum PDIP hanya tertawa saat dikonfirmasi soal dirinya kuat menduduki orang nomor dua di DPP PDI P tersebut.
"Kalau soal kongres tanya saja ke PDI Perjuangan. Sekarang ini khan acaranya soal jamu. Tanya saja ke PDI Perjuangan," ungkap Puan sambil ketawa yang kini menjadi Menko PMK kepada merdeka.com Selasa (31/3) lalu di Karanganyar, Jawa Tengah.
Baca juga:
Puan bantah hasil survei yang menyebutkan Jokowi pantas pimpin PDIP
PDIP Jateng ngotot Megawati harus tetap jadi Ketua Umum
Maruarar Sirait prediksi pengganti Megawati baru muncul 2020
Jelang kongres, pengurus PDIP di daerah wacanakan Puan jadi waketum
Wawali Solo: Jokowi tak layak jadi ketua umum PDIP
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Apa tugas penting yang diberikan PDIP kepada Ganjar Pranowo? “Tetap bersama rakyat,” tulis Ganjar di samping tanda tangan yang ia bubuhkan. “Kalau saya diminta atau tidak diminta, kalau kader ya harus siap,” tegasnya Ganjar saat diwawancara di gedung BCIS."Dulu dari dulu juga saya sering keliling ikut kampanye di banyak Pilkada gitu ya. Itu sudah melekat dalam diri, kalau kader ya harus begitu,” tambahnya.
-
Apa itu KTP Sakti yang dimaksud Ganjar Pranowo? Ganjar menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini Ganjar Jelaskan Manfaat KTP Sakti, Rakyat Bisa Akses Semua Bantuan Hanya dengan Satu Kartu Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bakal menerapkan sistem ‘Satu Data Indonesia’ bagi masyarakat Indonesia jika terpilih menjadi Presiden 2024. Adapun program kerja itu melalui KTP Sakti.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
-
Siapa yang disebut sebagai pilihan realistis bagi PDIP untuk mendampingi Ganjar Pranowo? Bagi pengamat politik dari Unsoed Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo, pemilihan Mahfud MD merupakan pilihan rasional dari PDIP. “Saya pikir pilihan rasionalnya begitu. Ketika Cak Imin (Muhaimin Iskandar) diambil oleh Anies Baswedan, tentu pilihan PDIP mengarah pada kader-kader NU. Nah siapanya itu mereka akan berhitung tentang kekurangan dan kelebihannya,” kata Indaru dikutip dari ANTARA.