Ganjar soal Perpanjangan Masa Jabatan Presiden: Kalau Ada yang Mau Tiga Kali? Maaf Tidak Bisa
Ganjar mengatakan, jika ada pejabat yang ingin menambah masa jabatannya harus pindah ke tempat yang lebih tinggi.
Hal itu disampaikan dalam acara Apeksi di Makassar.
Ganjar soal Perpanjangan Masa Jabatan Presiden: Kalau Ada yang Mau Tiga Kali? Maaf Tidak Bisa
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bicara soal masa jabatan Presiden hingga Gubernur. Dia mengingatkan, jika jabatan tersebut hanya bisa diikuti selama 5 tahun dan dua periode saja.
- Ganjar Jamin Istrinya Tak akan Ikut Cawe-Cawe Urusan Negara Jika Terpilih Jadi Presiden
- Tak Pernah jadi Kasad, 2 Jenderal ini Tak Disangka-sangka Dipilih Presiden jadi Panglima TNI
- Beda Pendapat Ganjar dengan Megawati Soal KPK
- Didukung Ratusan Pengusaha, Ganjar Terima Masukan soal Pengembangan UMKM & Kemudahan Izin
Ganjar menyebut, hanya jabatan kepala desa saja yang kemungkinan ada penambahan masa jabatan. Namun, selain jabatan itu dia tegaskan tidak bisa.
Hal tersebut dia sampaikan saat menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2023, Makassar, Kamis (13/7).
"Tapi saya senang kemudian kita tidak lagi membentur-benturkan, ingat pemilihan kita wali kota, gubernur, presiden itu setiap 5 tahun sekali dan hanya dua kali enggak bisa ditambah. Yang bisa ditambah kira-kira kades. Ada yang mau tiga kali? Maaf tidak bisa," kata Ganjar.
Ganjar mengatakan, jika ada pejabat yang ingin menambah masa jabatannya harus pindah ke tempat yang lebih tinggi. Dia pun mencontohkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Yang mana, Jokowi bisa menjabat lebih dari 2 periode. Pertama, dia menjabat sebagai Wali Kota Solo, kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta dan saat ini menjabat sebagai presiden hingga 2024 nanti.
"Kecuali bapak ibu berpindah ke tempat yang lebih tinggi, seperti pengalaman Pak Jokowi dari wali kota, gubernur, kemudian presiden, dan hanya Pak jokowi yang punya pengalaman itu," ujarnya.
Kendati demikian, dia menginginkan agar penyelenggaraan pesta demokrasi yang akan berjalan di 2024 nanti dapat berjalan dengan baik, adil dan aman.
"Kita ciptakan yang dingin-dingin saja, kita udah punya pengalaman, jangan sampai terjadi pembelahan sosial, jangan sampai hoaks bertebaran dan kita berkelahi habis habisan dengan saudara kita sendiri," imbuh dia.