Ganjar Tertinggi di Survei Capres, Golkar Tetap Jagokan Airlangga
Dave mengatakan, kerja Airlangga masih tersembunyi dan belum dilihat publik. Sehingga wajar nama Airlangga belum moncer di survei politik.
Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden menyalip Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Hal ini berdasar hasil survei Indikator Politik yang dirilis, Minggu (25/10) lalu.
Menanggapi itu, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengatakan, masih terlalu dini bicara Pilpres 2024.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
"Ini kan masih 2020 saja belum selesai, jadi masih terlalu dini lah untuk kita bicara soal itu. Masih banyak persoalan hari ini yang masih harus kita pikirkan sebelum kita memikirkan ke sana," ujar Dave saat dihubungi, Selasa (27/10).
Namun, Dave mengakui Golkar akan serius mencalonkan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden 2024.
Dave mengatakan, kerja Airlangga masih tersembunyi dan belum dilihat publik. Sehingga wajar nama Airlangga belum moncer di survei politik.
"Memang Ketum kita ini kan kerjanya tersembunyi, jadi kita belum terlihat langsung hasilnya dibanding permainan di media," kata anggota Komisi I DPR RI ini.
"Jadi kita sekarang fokus menyelesaikan hal-hal yang ini saja lah, yang lebih konkret," pungkasnya.
Diberitakan, Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis survei terkait sosok calon presiden yang banyak dipilih selama pandemi virus Corona atau Covid-19. Hasilnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempati posisi teratas.
Pada survei Februari 2020, nama Prabowo Subianto masih unggul dengan 22,2 persen. Disusul Ganjar Pranowo 9,1 persen dan Anies Baswedan 12,1 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menyebut, Ganjar merupakan sosok yang konsisten, sehingga terus menanjak elektabilitasnya selama empat kali perhitungan survei.
"Bulan Juli Pak Prabowo masih tertekan, Ganjar naik lagi jadi 16,2 persen. Sebelum pandemi, Pak Prabowo selisihnya signifikan dengan yang lain," jelas dia.
Berikut hasil survei Indikator terkait Capres Pilihan responden selama Pandemi Covid-19:
Ganjar Pranowo 18,7 persen;
Prabowo Subianto 16,8 persen
Anies Baswedan 14,4 persen
Sandiaga Salahuddin Uno 8,8 persen
Ridwan Kamil 7,6 persen
Agus Harimurti Yudhoyono 4,2 persen
Khofifah Indar Parawansa 4,0 persen
Gatot Nurmantyo 1,4 persen
Mahfud MD 1,3 persen
Airlangga Hartarto 1,2 persen
Puan Maharani 0,9 persen
Erick Thohir 0,8 persen
Tito Karnavian 0,4 persen
Muhaimin Iskandar 0,2 persen
Budi Gunawan 0,1 persen.
"Di bulan terakhir September, Ganjar naik, Pak Prabowo naik, Anies masih stagnan," kata Burhanuddin.
(mdk/rnd)