Gara-gara banjir, Wanita Emas kini jatuh hati pada Ahok
Sang Wanita Emas dulunya kerap mengritik Ahok. Kemarin, Hasnaeni mendatangi Rumah Pemenangan Ahok-Djarot atau Rumah Lembang di Menteng, Jakarta Pusat.
Publik Jakarta tentunya masih ingat pada Hasnaeni atau yang kerap disapa Wanita Emas. Bekas kader Partai Demokrat ini kini memilih mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI.
Padahal, sang Wanita Emas dulunya kerap mengritik Ahok. Kemarin, Hasnaeni mendatangi Rumah Pemenangan Ahok-Djarot atau Rumah Lembang di Menteng, Jakarta Pusat.
Dia mengaku mendukung Ahok karena dinilainya sudah mampu menyelesaikan masalah Jakarta. Salah satunya adalah soal banjir.
Hasnaeni mengaku berkat Ahok banjir di Jakarta teratasi. Contohnya rumahnya yang berada di wilayah Kemang sudah tidak kebanjiran lagi. Selain itu kebersihan ibu kota juga terjaga.
"Yang jelas mendukung calon gubernur menyelesaikan persoalan yang ada di DKI. Yang jelas rumah saya enggak banjir lagi. Dan Alhamdulillah saya jalan ke Monas, tidak ada satu bijipun sampah. Saya melihat jalan di taman, sangat bersih berkat Pak Ahok," kata Hasnaeni di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/11).
Seperti diketahui, pada Kamis, 21 April 2016, hujan deras yang mengguyur kawasan Jakarta dan sekitarnya tak hanya menimbulkan genangan air, tapi juga mengakibatkan banjir di beberapa lokasi.
-
Apa yang terjadi pada pemobil wanita di Jakarta Selatan? Sebuah video memperlihatkan seorang wanita dibuntuti oleh rombongan begal. Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.Wanita berkerudung yang baru saja keluar dari minimarket diikuti oleh pemotor yang berusaha untuk menghentikan mobilnya.
-
Bagaimana wanita tersebut dimakamkan? Berdasarkan hasil penelitian kerangka, tinggi wanita tersebut sekitar 152 cm. Kerangkanya ditemukan berbaring telentang di samping kerangka suaminya, namun yang mengejutkan para ilmuwan, bagian atas kepalanya hilang.
-
Apa yang ditemukan di samping makam wanita tersebut? Apa yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah perempuan tersebut dikuburkan di samping anak panah yang "secara simbolis laki-laki", menantang persepsi tradisional tentang peran gender.
-
Di mana makam wanita tersebut ditemukan? Makam ini ditemukan di situs pemakaman berusia 6.500 tahun di Fleury-sur-Orne, Normandia, Prancis utara.
-
Di mana jemaah wanita asal Surabaya membeli emas? Dalam sebuah video unggahan di YouTube, seorang konten kreator merekam saat para jemaah haji asal Indonesia beramai-ramai memborong pernak-pernik unik di sebuah toko.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
Rumah wanita emas kebanjiran ©2016 istimewa
Salah satunya adalah di kawasan Kemang. Rumah Hasnaeni yang berada di kawasan elite itu juga terendam air. Saat itu banjir tak hanya merendam halaman rumahnya, tapi juga masuk ke ruang tamu.
Lebih lanjut, Hasnaeni mengaku berdebar-debar saat mengetahui paras Ahok yang ternyata tampan. "Saya berhadapan dengan Pak Ahok sampai deg-degan saking gantengnya. Belum pernah deg-degan kaya gini," terang Hasnaeni.
Sementara itu, Ahok hanya bisa tersenyum saat dikonfirmasi mengenai dukungan dari Hasnaeni. Ahok mengaku sempat deg-degan saat melihat paras dari Wanita Emas.
"Aku juga deg-degan lihat dia cantik," kata Ahok.
Sebelumnya, Hasnaeni kerap mengritik Ahok. Hasnaeni yang pernah berniat maju sebagai cagub DKI bahkan pernah menyatakan siap mengalahkan Ahok dalam Pilgub DKI. Saat itu, Hasnaeni yakin Jakarta akan semakin baik jika dipimpin olehnya.
"Saya yakni ke depan Jakarta akan menjadi lebih baik lagi jika dipimpin oleh perempuan seperti saya. Kalau Jakarta dipimpin perempuan, pasti kalian menganggap kadang dikesampingkan, tidak cerdas. Tapi saya tidak seperti itu, saya punya ketegasan dan hati, tanpa harus ada kekerasan," kata Hasnaeni kepada wartawan di Jakarta, Minggu (6/3).
Hasnaeni Moein bersama Yusril Ihza Mahendra ©2016 Merdeka.com
Hasnaeni juga berani mengkritik kinerja Ahok selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dia bahkan menyebut Ahok adalah sosok yang suka marah-marah.
"Kalau saya sih melihat Pak Ahok itu orangnya tempramental, emosional. Masyarakat tidak butuh orang yang penuh kekerasan, mereka perlu ketegasan yang tidak perlu dengan marah-marahi masyarakat, yang mengatakan masyarakat maling, marahi staf di depan media. Masyarakat tak butuh itu," tegasnya.
Tak cuma itu, dia juga menyayangkan Ahok lebih sering datang ke pesta pernikahan daripada blusukan ke masyarakat khususnya menengah ke bawah.
"Katanya sih dia rajin blusukan, tapi itu ke pesta kawinan. Masyarakat tak butuh dihadiri mungkin pesta perkawinan, namun bagaimana masyarakat butuh sentuhan ketika persoalan-persoalan yang ada yang mereka rasakan," ujarnya.
"Dan kemudian masyarakat itu dihantui dengan penggusuran-penggusuran yang di mana mereka itu akan digusur, tetapi mereka dengan tempat yang dipindahkan belum sesuai dan belum layak mereka tinggalin dengan lokasi pendidikan dan sekolah yang jauh, dan menjadikan tempat kerja mereka jauh. Itu seharusnya tidak boleh," katanya.
Baca juga:
Rumahnya di Kemang tak banjir lagi, Wanita Emas mendadak dukung Ahok
Ahok: Aku juga deg-degan lihat Hasnaeni cantik
Ahok janji tingkatkan kesejahteraan guru lewat sertifikasi
Anies Baswedan sambangi warga di pinggiran Kanal Banjir Barat
Timses sebut Anies-Sandi sudah kampanye di 549 titik di Jakarta