Gara-gara Jokowi, PAN ngebet koalisi dengan PDIP
"Yang pasti nyaris tidak ada kendala yang prinsipil terkait kedekatan kedua partai selama ini."
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bak madu dalam pemilu 2014 ini. Pasalnya, tidak sedikit partai politik peserta pemilu mulai mendekati partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.
Wasekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Teguh Juwarno tidak memungkiri jika partainya juga turut melirik PDIP untuk berkoalisi. Terlebih menduetkan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) sebagai pasangan capres dan cawapres 2014 mendatang.
"Sudah menjadi pembahasan informal di internal PAN. Ada yang pro dan kontra, namun yang mendukung semakin kuat," ujar Teguh saat dihubungi wartawan, Jakarta, Rabu (5/2).
Menurut Teguh, dalam hitungan untuk Pilpres 2014, kemungkinan besar pasangan capres dan cawapres akan diusung melalui koalisi partai politik. "Kalau komunikasi politik sudah dijalin intensif (dengan PDIP)," katanya.
Lebih lanjut, jelas Teguh, dipucuk pimpinan PDIP dan PAN tidak ada kendala untuk membangun koalisi pada 2014 ini. Menurutnya, PAN sudah membangun komunikasi politik dengan PDIP, tetapi untuk kesepakatan politiknya sesudah diputuskan setelah pemilu legislatif.
"Yang pasti nyaris tidak ada kendala yang prinsipil terkait kedekatan kedua partai selama ini. Baik sesama pimpinan partai maupun di parlemen maupun," jelasnya.
Secara terpisah, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo menyatakan, adanya wacana duet pasangan capres-cawapres dari PDIP bukanlah diusulkan oleh internal partai.
"Yang ngomong bukan orang partai, memuat agenda politik pribadi ataukah setting dan by design, semua kadang-kadang menyayangkan masyarakat tidak paham, dikira sudah keputusan," jelas Tjahjo kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2).
Menurut dia, pada saatnya Megawati Soekarnoputri akan memutuskan siapa yang bakal diusung dalam Pilpres 2014 ini.
"Ibu Mega membuat keputusan mencermati betul gelagat dinamika politik," tandasnya.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.