Gerah Jokowi dikritik soal menteri gaduh, PDIP serang balik SBY
Jokowi belum berkomentar soal kritik SBY ini. Hanya saja, PDIP sebagai partai utama pemerintah nampaknya gerah.
Saling sindir dan mengkritik antara pemerintahan Presiden Jokowi dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus berlanjut. Kali ini soal proyek mangkrak dan kabinet gaduh.
Jokowi dalam kunjungan kerja ke Kalimantan menyatakan, proyek yang tak kunjung selesai bertahun-tahun bisa diselesaikan hanya dalam waktu 5 menit. Hal ini merujuk pada pembangunan jalan tol yang kerap terbentur dengan masalah pembebasan lahan.
Menurut Jokowi hal itu bisa selesai dengan cara mengontak pihak-pihak terkait. Misalnya kepala BPN dan lain sebagainya.
Pasca kritik itu, SBY kemudian melontarkan serangan balik buat Jokowi. Kali ini yang menjadi sorotan adalah kerap berseterunya antar menteri Jokowi. Seperti yang terjadi antara Menko Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri ESDM Sudirman Said soal blok Masela di Maluku.
"Pahami dan implementasikan tata kerja, mekanisme dan prosedur yang berlaku di Kabinet Indonesia Bersatu," ujar SBY.
Menurut SBY, para menteri harus menaati keputusan presiden dan harus dilaksanakan. Menteri juga harus memahami garis instruksi, garis laporan dan garis koordinasi. "Pembicaraan subtansi di kabinet umumnya berklasifikasi rahasia atau terbatas," kata dia.
Selain itu, dia mengatakan para menteri tidak membawa pertentangan atau perbedaan dalam kabinet ke publik. Bahkan tidak menyerang dan mendiskreditkan presiden dan kolega menteri untuk konsumsi publik.
"Loyalty to my part. Garis menteri adalah garis kabinet bukan garis partai. Hotlines antara presiden wakil presiden dan menteri," ujar dia.
Jokowi belum berkomentar soal kritik SBY ini. Hanya saja, PDIP sebagai partai utama pemerintah nampaknya gerah.
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira memberikan serangan balik buat SBY. Menurut dia, setiap pemimpin punya gaya masing-masing.
Pareira mengatakan, Jokowi tipe pemimpin yang tidak suka dengan wacana. Pareira menyebut bila karakter Jokowi lebih berorientasi pada target percepatan pembangunan agar dapat segera dirasakan oleh rakyat.
"Saya kira Pak Jokowi bukan tipe yang suka banyak berwacana. Karakter kepemimpinan Pak Jokowi lebih berorientasi pada output-output kongkrit. Sehingga beliau mencanangkan kabinetnya sebagai kabinet kerja, dan mendorong percepatan produktivitas di semua bidang kehidupan," jelas Pareira.
Sementara itu, Anggota Fraksi PDIP di DPR Eva Kusuma Sundari tak menggubris sindiran SBY terhadap Presiden Jokowi yang dianggap kurang baik di dalam mengatur menteri-menterinya. Kata Eva, kabinet pemerintahan Presiden Jokowi ini suasananya dinamis dan outputnya jelas.
"Tapi bagaimana memimpin ini soal gaya kepemimpinan saja, Pak Jokowi kabinetnya dinamis tapi output jelas," ujar Eva saat dihubungi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/3).
Eva menegaskan, dalam kepemimpinan di pemerintahan, yang pasti adalah hasil kinerja yang berdampak pada rakyat. Politisi PDIP itu mengklaim, bila pemerintahan Presiden Jokowi yang masih awal 1,5 tahun sudah memberikan hasil yang terlihat bagi rakyat Indonesia.
"Dalam kepemimpinan yang terpenting kinerja, output dan syukur dampak. Walau masih 1,5 tahun dampak terhadap pemerataan ke luar Jawa dan Indonesia Timur. Pembangunan infrastruktur terdongkrak untuk memperbaiki daya saing," jelasnya.
Lebih lanjut, Eva mengakui, bila partainya paling banyak dan gencar melayangkan kritik terhadap pemerintahan Presiden SBY kala itu. Apalagi notabene PDIP adalah partai oposisi.
"Itu tugas oposisi, sesuai putusan kongres PDIP. Partai Demokrat juga bisa peran apapun sesuai putusan kongresnya," tandasnya.
Baca juga:
Jawab kritik SBY, PDIP sebut Jokowi sosok yang tak suka berwacana
Disindir SBY, PDIP bilang kabinet Jokowi dinamis dan outputnya jelas
SBY sindir menteri gaduh, PDIP sebut Jokowi punya gaya sendiri
SBY sindir lagi Jokowi, kali ini soal menteri yang ribut
Pembelaan Istana kunjungan Jokowi ke Hambalang dikaitkan kritik SBY
Menteri Puan: Pemerintahan Pak Jokowi fokus kesejahteraan rakyat
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan SBY memberikan lukisan kepada Prabowo? Lukisan tersebut diberikan, saat acara buka bersama seluruh jajaran Partai Demokrat, di Kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/3).