Gerindra akan jelaskan ke Demokrat: Habib Rizieq cuma pemberi usulan bukan komando
"Jadi gak usah terlalu khawatir, yang jelas Habib RIzieq dan tokoh tokoh ulama akan jadi penasihat yang memberikan masukan. Tetap komando di ranah parpol," kata Andre.
Partai Demokrat mengurungkan niatnya bergabung dengan koalisi keumatan yang terdiri dari Gerindra, PKS, PAN dan PBB yang digagas Habib Rizieq Syihab (HRS). Sebab, Demokrat tak mau tunduk di bawah dikomando HRS untuk arah politik Pilpres 2019.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade mengatakan pihaknya akan memberi klarifikasi ke partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut (SBY). Andre menegaskan HRS hanya mengusulkan koalisi umat dan bukan sebagai komando.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
"Nanti kami kasih penjelasan ke Demokrat, ke bang Ferdinand Hutahaean dan temen-temen yang lain bahwa tidak benar HR yang jadi komandonya. Dia sebagai ulama, sebagai tokoh memberikan masukan dan usulan, nasihat, bukan sebagai komando," katanya di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (8/6).
"Jadi gak usah terlalu khawatir, yang jelas HR dan tokoh tokoh ulama akan jadi penasihat yang memberikan masukan. tetap komando di ranah parpol. Tentu dengan menerima dan mendengarkan ulama dan seluruh tokoh masyarakat," tambahnya.
Dia menambahkan, komunikasi Gerindra bersama Demokrat juga sudah berjalan. Finalisasi koalisi dimatangkan usai Pilkada Serentak 2018.
"Sudah berjalan. Tapi nanti kami matangkan setelah pilkada serentak. Karena semua pihak sepakat kami akan bicara setelah lebaran, Pilkada serentak baru kami bisa," tuturnya.
Menurutnya dukungan Partai Demokrat berpengaruh untuk memuluskan langkah ketum Prabowo Subianto jadi Presiden 2019.
"Tentu ada pengaruhnya. Partai Demokrat punya 10 persen suara pemilih tentu punya pengaruh. Apalagi pak SBY merupakan presiden dua periode pasti punya pengaruh. Kami berharap semakin banyak partai dan tokoh yang mendukung pak Prabowo tentu akan membantu pemenangan pak Prabowo," ujar Andre.
Sebelumnya, Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean mengungkapkan partainya mengurungkan niat untuk bergabung dengan koalisi keumatan setelah Ketum Partai Gerindra Prabowo dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais bertemu dengan pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab di Tanah Suci.
"Orang-orang yang menyampaikan itu seolah-olah itu adalah komando Pak Habib Rizieq. Jadi kalau itu komando Rizieq ya Demokrat akan mengurungkan niat akan bergabung di sana," ungkap Ferdinand, di DPP Partai Demokrat, Jl Proklamasi, JakartaPusat, Kamis (7/6/2018).
Sikap ini diambil karena partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tidak ingin diidentikkan tunduk di bawah komando Rizieq. Ferdinand mengatakan, jika nantinya citra yang terbangun menjadi di bawah komando Rizieq, maka Partai Demokrat tidak akan menerimanya.
Partai Demokrat juga merasa belum mendapat penjelasan dari Partai Gerindra terkait koalisi umat. Bahkan, Demokrat mendapat kabar tak diajak FPI untuk gabung ke koalisi umat karena di era SBY Rizieq pernah dipenjara.
"Terkait poros keumatan itu kita tidak mendapat penjelasan apa-apa ya, bahkan dari FPI sendiri, Pak Novel kalau enggak salah ya, menyatakan tidak mengajak Demokrat karena pernah memenjarakan Habib Rizieq," ungkapnya.
Baca juga:
PBB sebut koalisi Jokowi panik kalau Gerinda cs umumkan capres-cawapres
Pertemuan Prabowo-Puan untuk bendung poros ketiga?
Soal koalisi umat, Demokrat tak tertarik gabung karena visi misinya belum jelas
Gerindra: isu Prabowo serahkan tiket capres ke Gatot hoaks
Ada nama Gatot dan Rizieq, Gerindra tetap majukan Prabowo di 2019