Gerindra minta Ahok contoh Foke, popularitas tak jamin menang pilgub
Partai Gerindra klaim punya peran besar kemenangan Ahok di pilgub DKI 2012.
Pilgub DKI Jakarta baru dimulai 2017 mendatang. Namun, aura perang sudah panas sejak sekarang. Potensi Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama untuk maju masih berpeluang.
Popularitas Basuki alias Ahok ini belakangan masih nomor wahid dibanding para penantangnya dalam Pilgug nanti. Itu berdasarkan hasil survei pelbagai lembaga. Salah satunya dalam survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Popularitas Ahok ternyata dianggap wajar bagi banyak kalangan. Seperti diungkapkan Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Mohammad Sanusi.
Sanusi yang dikabarkan bakal ikut Pilgub DKI ini menyebut, setiap pemimpin ibu kota sudah pasti tenar dibanding Gubernur lain di Indonesia. Maka itu pihaknya menilai wajar bila Ahok mendapat hasil paling populer.
"Saya mau kasih tahu ya, Gubernur DKI yang nggak populer itu bukan Gubernur DKI," kata Sanusi di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (16/10).
Menurut Sanusi, kepopuleran Ahok tidak menjadi jaminan bahwa bekas Bupati Belitung Timur itu menang di Pilgub nanti. Ini berkaca dari peperangan Fauzi Bowo dan Jokowi-Ahok pada Pilgub lalu.
Saat itu, kata Sanusi, Fauzi alias Foke menurut pelbagai survei dianggap lebih populer dibanding pesaingnya. Namun, hasil Pilgub berkata lain. Foke terseok-seok melawan Jokowi-Ahok.
Kemenangan Ahok, tegas dia, juga tidak lepas dari peran partainya. Sebab, hanya sebagian kecil masyarakat DKI Jakarta kenal sosoknya.
"Hati-hati. Pengalaman sejarah itu ada. Coba saat 2012 lalu, ada kenal dengan Ahok, KTP saja waktu itu dia nggak bisa kumpulin kok (buat maju melalui independen). Makanya ke Gerindra," ujarnya.
Dia menambahkan, popularitas Ahok sekarang ini belum juga bisa menjadi kesimpulan akhir dari pilgub DKI.
"Artinya, popularitas itu tidak bisa menjamin. Seperti yang saya bilang tadi bagaimana popularitas Foke 2012 lalu, tapi nggak menang juga. Karena apa, dia incumbent dan dia Gubernur DKI," tutup Sanusi.
Seperti diketahui, survei SMRC yang dilakukan pada bulan Agustus 2015 lalu, Ahok memperoleh 23,5 persen dalam tingkat potensialitas memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI tahun 2017.