Gerindra nilai Golkar berlebihan targetkan Jokowi menang 65 persen
Gerindra nilai Golkar berlebihan targetkan Jokowi menang 65 persen. Ketua DPP Gerindra menyebut pertarungan Pilpres 2019 bakal lebih berat. Dia mengklaim elektabilitas Prabowo meningkat sedangkan Jokowi justru turun.
Partai Gerindra menyebut target Partai Golkar memenangkan Joko Widodo dengan 65 persen suara pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 sangat berlebihan. Berkaca pada Pilpres 2014, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla hanya menang tipis dengan perolehan suara 53,15 persen atas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan 46,85 persen suara.
"Menurut saya berlebihan kalau 60 persen. Yang lalu aja 54 persen sekian. Apalagi 2019," kata Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria saat dihubungi, Senin (28/8)
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Gudang Beras Bulog Pematang Kandis? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
Apalagi, lanjut Riza, pertarungan di Pilpres 2019 bakal lebih berat. Dia mengklaim, berdasarkan survei, tren elektabilitas Prabowo terus naik jelang gelaran Pilpres 2019. Sementara elektabilitas Jokowi disebutnya justru terus merosot. Merosotnya elektabilitas Jokowi, kata Riza, dikarenakan rendahnya kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintah.
"Menurut survei kan suara Pak Prabowo kan terus meningkat, Jokowi menurun," ujarnya.
Sebelum memasang target kemenangan Jokowi, Wakil Ketua Komisi II ini menyarankan Golkar melakukan survei langsung ke masyarakat terkait kinerja pemerintah saat ini. "Tanya ke bawah dong jangan tanya elit. Kan dia dukung calonnya saja," ucapnya.
Sebelumnya, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan partainya telah pasang target kemenangan di Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. Golkar menargetkan menang 60 persen di Pilkada 2018. Sementara di Pileg 2019, Golkar menargetkan sekitar 120-130 kursi. Kemudian, Golkar juga ingin memastikan Joko Widodo kembali menang di Pilpres dengan perolehan suara 65 persen.
"Ada baiknya ketumnya yang sampaikan bagaimana kesepakatannya memastikan Pilkada kita akan menangkan 60 persen, Pileg kita akan mencapai antara 120-130 kursi," kata Idrus di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Minggu (27/8).
"Kita pastikan kehadiran Partai Golkar sebagai pendukung Jokowi pada pemilu 2019 akan capai hasil spektakuler minimal lebih dari 65 persen," sambungnya.
(mdk/noe)