Gerindra nilai pencopotan Sutarman bukan pembersihan orang SBY
Menurutnya dengan bergantinya Kapolri maka jabatan strategis lain akan diganti.
Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa menilai Presiden Joko Widodo tidak melakukan pembersihan orang-orang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di pemerintahan. Tindakan Jokowi mencopot Jenderal Pol Sutarman dari posisi Kapolri dan Komjen Pol Suhardi Alius dari posisi Kabareskrim merupakan sesuatu yang lumrah.
"Bukan politik bersih-bersih, jantung kekuasaan seorang Kapolri itu Kabareskrim, Intel dan Brimob. Kalau Anda tidak bisa kendalikan Kabareskrim, Brimob dan Intel, kekuatan Polri kan di situ," kata Desmond J Mahesa di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/1).
Menurutnya dengan bergantinya Kapolri maka jabatan strategis lain akan diganti. Kebijakan itu guna menjaga soliditas di tubuh Polri agar tetap satu komando.
"Dalam proses hari ini sesuatu yang wajar (pencopotan jabatan tertentu). Pemecatan, pergantian itu dalam konteks kekompakan lembaga kepolisian, kalau tidak akan terjadi konflik karena manajerialnya tidak kompak," terang dia.
Lanjut dia, siapa pun yang menjadi Kapolri wajib mengganti jajaran penting di bawahnya dengan orang kepercayaan. Jika tidak, ritme gerak Polri akan timpang.
"Siapa pun yang jadi Kapolri yang akan dipikirkan Kabareskrim ujung tombak penegakan hukum, bagaimana operasi intelijen terkendali tidak menyesatkan. Lalu bagaimana menghadapi hal-hal konflik di masyarakat kalau Brimob tak bisa dikendalikan," pungkas dia.