Gerindra sebut Anies Baswedan berpeluang besar jadi cawapres Prabowo
Gerindra sebut Anies Baswedan berpeluang besar jadi cawapres Prabowo. Selain memiliki kepiawaian dan elektabilitas, kata Riza, Anies juga memiliki dukungan internal Gerindra. Oleh karena itu, mantan Mendikbud tersebut menjadi salah satu sosok dipertimbangkan disandingkan dengan Prabowo.
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan berpeluang menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019. Alasannya, Anies memiliki kecerdasan dan juga elektabilitas yang baik.
"Pak Anies punya peluang yang besar. Tentu dia sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya kecerdasannya elektabilitasnya. Tapi kita belum bisa memutuskan," kata Riza pada wartawan, Selasa (27/3).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Kenapa Prabowo Subianto terlambat dalam acara peresmian? Prabowo meminta maaf karena terlambat menghadiri peresmian sebab harus berganti helikopter sampai tiga kali.
Selain memiliki kepiawaian dan elektabilitas, kata Riza, Anies juga memiliki dukungan internal Gerindra. Oleh karena itu, mantan Mendikbud tersebut menjadi salah satu sosok dipertimbangkan disandingkan dengan Prabowo.
"Tentu ada yang memang pendukung-pendukung Pak Anies dari Partai Gerindra dan lainnya mendukung bahwa cawapresnya Pak Anies," kata dia.
Wakil Ketua Komisi II juga melihat sosok lainnya yang cocok mendampingi mantan Danjen Kopassus tersebut. Di antaranya mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Sohibul Iman, dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Pak Gatot juga punya peluang dan kesempatan yang sama. Jadi dua ini punya kesempatan yang sama. Di samping tentu kita juga harus melihat ada nama lain seperti Pak Sohibul, Pak Aher ada Cak Imin Pak Zul, jadi semua ini punya peluang yang sama. Jadi memang tidak mudah," ujarnya.
Menurut dia, keputusan cawapres Prabowo nantinya akan dikomunikasikan kepada poros koalisi. Karena, untuk maju Pilpres 2019 mantan Danjen Kopasus itu harus diusung oleh partai lain.
"Harus dengan koalisi, tidak bisa kita putuskan sepihak. Apalgi Pak Prabowo sangat bijaksana dan negarawan. Dan beliau pasti sangat menghargai dan menghormati pendapat dari partai-partai dan akan duduk secara bersama sama," tandasnya.
Baca juga:
PSI: Kami tidak melihat Gerindra tawarkan hal baru dalam optimisme
Tak selalu sentil pemerintah, 3 ide Prabowo bisa bikin Indonesia maju
Soal Capres, Prabowo ingin dengar pendapat koalisi dan masyarakat
Djoko Santoso: Cawapres Prabowo idealnya sipil
Rachmawati Soekarnoputri: Insya Allah Pak Prabowo tetap akan maju
Gerindra tak ingin buru-buru deklarasikan Capres Cawapres
Bela Anies, Gerindra DKI bandingkan penutupan jalan di Kedubes Inggris