Gerindra soal Kabinet Jilid II: Jika Berada di Koalisi Jangan Korupsi
Riza menjelaskan, kompetisi saat kampanye adalah hal yang wajar. Usai kampanye, bagi Gerindra yang terpenting adalah membangun bangsa Indonesia.
Ketua DPP Partai Gerindra Riza Patria tak mempersoalkan jika partainya nantinya berada di luar atau di dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Menurutnya, yang terpenting adalah kontribusi membangun Bangsa Indonesia.
"Kemarin saat bertemu Pak Jokowi kan Pak Prabowo sudah sampaikan, kami siap membantu pemerintah jika diperlukan, jika tidak juga kami akan tetap membantu pemerintah dengan jadi partai penyeimbang," katanya di Kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Bagaimana tanggapan Budi Arie mengenai pembentukan kabinet Prabowo-Gibran? Dia mengatakan penyusunan kabinet Prabowo-Gibran akan dibahas usai penetapan pemenang Pilpres 2024 oleh KPU.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Surya Paloh mengenai jatah menteri di kabinet? "Saya kira Pak Prabowo pasti sudah punya rumusan sendiri yang itu sudah rumusan, itu sudah muncul pembicaraan antara ketua umum partai politik terutama yang di Koalisi Indonesia Maju," kata Doli, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/4).
-
Mengapa Gibran Rakabuming Raka mempersilakan pihak yang menggugat Presiden Jokowi? Gibran mempersilakan saja pihak-pihak yang ingin menggugat ayah kandungnya tersebut."Iya, iya silakan," ujar Gibran saat ditemui di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
-
Kapan poster susunan kabinet Prabowo-Gibran beredar? Sebelumnya sempat tersebar poster bocoran nama para tokoh yang diduga akan masuk kedalam jajaran kabinet Prabowo-Gibran yang menjadi viral ditengah proses rekapitulasi suara.
-
Bagaimana reaksi Gerindra terhadap poster susunan kabinet Prabowo-Gibran? Wakil Ketua (Waketum) Partai Gerindra, Habiburokhman menyebut poster tersebut sebagai karangan yang kreatif.
Menurutnya, jika kader partainya masuk ke dalam Kabinet Koalisi Indonesia Kerja jilid II, maka dirinya berjanji Gerindra akan membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Jangan sampai jika menjadi koalisi, kerjanya hanya korupsi.
Namun jika tidak, Gerindra tak akan menjadi partai yang terus menerus mengkritik kebijakan pemerintah Jokowi-Maruf.
"Jangan sampai jika berada di dalam (koalisi) jadi masalah, korupsi, KKN dan sebagainya. Dan jika di luar (koalisi) jangan hanya bisa mengkritisi, menggonggong tanpa memberi solusi, enggak baik juga," tegasnya.
Riza menjelaskan, kompetisi saat kampanye adalah hal yang wajar. Usai kampanye, bagi Gerindra yang terpenting adalah membangun bangsa Indonesia.
"Jadi apa yang baik, yang baik memberikan segala dengan kekuatan yang kami miliki, sama-sama berlomba, berkompetisi memberikan terbaik bagi kepentingan bangsa dan negara. itu yang jadi penting untuk Gerindra hari ini. Tidak mesti harus di dalam atau di luar (pemerintahan)," tutupnya.
Diketahui, Jokowi bertemu dengan SBY pada Kamis (10/11) di Istana Negara. Kemudian, pada Jumat (11/10) Jokowi bertemu dengan Prabowo di tempat yang sama. Pertemuan itu membahas kemungkinan dua partai besar itu gabung koalisi pemerintahan.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Gerindra Pilih Koalisi atau Oposisi? Klik di Sini!
Baca juga:
Corat-coret Kabinet Jilid II, Jokowi Undang SBY dan Prabowo ke Istana
Gerindra Simbol Oposisi, Masuk Kabinet Jokowi Dinilai Membahayakan Demokrasi
VIDEO: Kompak Berkemeja Putih, Prabowo Siap Gabung Koalisi Jokowi
Prabowo Pastikan Hadiri Pelantikan Jokowi
Saat Jokowi dan Prabowo Selfie Bareng Wartawan di Istana