Sosok Edi Sudrajat, Satu-satunya Jenderal TNI yang Pernah Duduki Tiga Posisi Strategis Sekaligus
Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
Sosok Edi Sudrajat, Satu-satunya Jenderal TNI yang Pernah Duduki Tiga Posisi Strategis Sekaligus
Edi Sudrajat, mungkin bagi banyak orang tidak mengetahui siapa sosok dibaliknya. Ia adalah seorang tokoh militer Indonesia yang pernah menduduki tiga jabatan tinggi militer sekaligus dalam satu waktu. (Foto: Wikipedia)
-
Siapa yang punya nama unik di TNI AD? 'Praka Yayang H.F dari satuan Pusat Kesenjataan Kavaleri atau Pussenkav, asli dari Bandung, kampung saya Cigondewa Kidul Kecamatan Bandung Kulon. Tamtama lulusan tahun 2015 gelombang ke-2,' kata Yayang saat mengenalkan diri.
-
Kapan Hadi Tjahjanto menjabat sebagai Panglima TNI? Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto adalah mantan Panglima TNI yang menjabat sejak 2017 sampai 2021.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI dalam Operasi Trikora? Mayjen Soeharto menjadi Panglima Komando Mandala dalam Operasi Trikora tahun 1962.
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Siapa saja prajurit TNI yang dipuji Kolonel Edward? Konten kreator YouTube sekaligus Perwira menengah (pamen) TNI, Kolonel Edward Sitorus menemui dua prajurit TNI AD. Ternyata, keduanya punya prestasi mentereng.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
Edi Sudrajat lahir di Jambi, pada tanggal 22 April 1938. Ia anak dari pasangan Raden Momon Wirakusumah dan R. Ratnaningsih.
Dalam kehidupannya memang tidak jauh-jauh dari dunia kemiliteran, ia berkecimpung sejak menempuh pendidikan Akademi Militer.
Selain terkenal dengan tiga jabatan dalam satu waktu, Edi Sudrajat juga cukup dikenal sebagai orang yang sederhana.
Tak tanggung-tanggung, Edi sempat menyindir anak buahnya yang berpenampilan berbeda dari yang lain.
Karier Militer
Mengutip dari berbagai sumber, Edi merupakan lulusan Akademi Militer Nasional angkatan pertama yakni tahun 1960.
Ia lulus dengan predikat terbaik di angkatannya, kemudian langsung bertugas di Komandan Peleton Batalyon Infanteri 515 di Tanggul, Jember.
Selain itu, ia juga sempat terlibat dalam Operasi Trikora. Lalu pada tahun 1960-an ia mendapat tugas dalam operasi melawan pihak Republik Maluku Selatan, Organisasi Papua Merdeka (OPM), dan Gerakan 30 September.
Pangkatnya Mentereng
Tahun 1980, Edi sudah berpangkat Brigadir Jenderal dengan jabatan Panglima Komando Tempur Lintas Udara Kostrad.
Selang setahun kemudian, ia menjadi Panglima Kodam II/Bukit Barisan di Medan, saat itu Edi berpangkat Mayor Jenderal.
Tahun 1983-1985 Edy diangkat menjadi Pangdam Kodam VI/Siliwangi di Bandung. Dua tahun setelahnya, ia menjadi Asisten Operasi Kasum ABRI. Lalu menjadi Kepala Staf TNI-AD (KSAD) pada tahun 1993.
Setelah itu, ia dipercaya menjadi Panglima ABRI menggantikan Try Sutrisno. Ia menjadi satu-satunya lulusan Akademi Militer Negara yang menjadi Panglima ABRI.
Di tahun yang sama ia juga diangkat menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan Kabinet Pembangunan IV.
Tak ayal, ia pun menjadi satu-satunya orang yang menjabat tiga posisi stratetgis sekaligus sebagai Kepala Staf TNI-AD (KSAD), Panglima ABRI dan Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
Sosok Sederhana
Melansir dari kanal merdeka.com, Edi Sudrajat dikenal sebagai prajurit yang penuh kesederhanaan. Dengan sikapnya yang seperti itu, Edi sangat tidak menyukai anak buahnya yang tampil beda.
Salah satu kasusnya ketika Haris Sudarno yang berpangkat Brigadir Jenderal itu tidak mengenakan PDH atau Pakaian Dinas Harian yang biasa.
Melainkan memakai seragam yang bahannya standar US Army, oleh-oleh dari atasannya yang beberapa waktu sebelumnya baru pulang dari Amerika Serikat.
Hal tersebut membuat menarik perhtian Edi, lalu ditegurlah dia. "Kita kan sudah ada jatah, Ris. Kok, kamu maunya yang keren, lain sendiri? Kayak selebriti saja kamu itu," ujar Edi.
Selain itu, Edi juga mencanangkan prinsip "back to basic" atau kembali ke barak yang artinya prajurit tentara harus mulai meninggalkan bisnis militernya dan fokus pada tugasnya masing-masing.