Golkar bantah nama Nurul Arifin disiapkan jadi cawagub Ahok
Golkar sudah menggelar survei internal yang menjadi masukan bagi Ahok untuk memilih cawagub.
Partai Golkar telah melakukan survei internal terkait Pilgub DKI 2017. Survei ini sebagai masukan bagi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk memilih calon wakil gubernur yang mendampinginya untuk bertarung di Pilgub tahun depan.
Dalam hasil survei itu, disebut ada nama kader Golkar yang dianggap layak disandingkan dengan Ahok. Isu ini dibantah oleh Ketua Tim Pemenangan Ahok di Pilkada Jakarta dari Partai Golkar, Nusron Wahid.
Nusron menyebut tidak ada satu pun kader Golkar yang diusulkan untuk menjadi wakil Ahok di Pilgub DKI. Untuk urusan wakil, pihaknya memberikan kebebasan seutuhnya kepada Ahok untuk memilih.
"Enggak ada. Enggak ada. Enggak ada," kata Nusron di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (12/8).
Di survei tersebut, nama kader Golkar Nurul Arifin disebut-sebut masuk dalam salah satu calon pendamping Ahok. Hal itu pun dibantah Nurul. Nurul memastikan kabar pencalonan dirinya sebagai wakil gubernur Ahok hanya gosip.
"Itu cuman gosip, karena kami memberikan keleluasaan kepada Pak Ahok untuk menentukan cawagubnya. Dan juga memberikan mandatnya kepada DPD DKI. Jadi pusat hanya menyetujui, untuk kewenangannya itu ada di DPD DKI Pak Fayakhun," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriardi yang membocorkan sedikit soal survei itu. Menurut dia, survei itu sudah disodorkan kepada Ahok. Tinggal Ahok yang memilih mana calon wagub terbaik menurutnya.
"Ahok sudah pegang data surveinya," kata Fayakhun kepada merdeka.com, Selasa (9/8).
Dia tak mau mengungkap, siapa-siapa saja yang masuk survei internal Golkar itu. Dia hanya menyatakan, di survei itu terlihat, Ahok lebih cocok disandingkan dengan Djarot Saiful Hidayat atau Heru Budi Hartono.
Dia juga mengakui, dalam survei itu ada nama kader Golkar yang disandingkan dengan Ahok. Sayang, lagi-lagi dia tak menyebut siapa orang itu.
"Saya belum bisa buka, itu data internal partai," cetus dia.
"Biar Bung Ahok yang pilih sendiri," singkat dia.