Golkar bergejolak, Ical terancam dari dalam?
Sudah menjadi rahasia umum, di internal Golkar ada sejumlah faksi.
Masa kampanye partai politik (parpol) telah dimulai sejak 16 Maret hingga 5 April mendatang. Masing-masing parpol berupaya mengambil simpati rakyat agar dipilih pada Pemilu.
Tak terkecuali dengan Partai Golkar . Seperti parpol lainnya, Golkar memanfaatkan jadwal kampanyenya untuk menarik simpati publik.
Dalam sejumlah hasil survei, Partai Golkar diprediksi akan moncer di Pemilu 2014. Partai berlambang pohon beringin itu diprediksi akan berada di dua besar partai peraih suara terbanyak.
Golkar memang dikenal sebagai parpol yang memiliki mesin politik yang baik hingga tingkat akar rumput. Berbeda dengan sejumlah partai lain, Golkar tak mengandalkan figur tertentu.
Sudah menjadi rahasia umum, di internal Golkar ada sejumlah faksi. Karenanya, persaingan politik di internal kerap terjadi.
Salah satunya adalah soal capres. Rencana pencapresan sang Ketua Umum Aburizal Bakrie tak mulus dari gonjang ganjing di internal. Bahkan ada kader yang terang-terangan mengritik pencapresan Ical .
Hal itu tidak lain dikarenakan elektabilitas Ical yang belum memuaskan, alias masih kalah dari Jokowi dan Prabowo Subianto . Meski telah sepakat mencapreskan Ical , tetap saja internal Golkar masih 'pelangi.'
Berikut 4 indikasi internal Golkar masih bergejolak terkait pencapresan Ical seperti dirangkum merdeka.com.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa keputusan yang diambil Partai Golkar terkait Pilpres 2024? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Bagaimana Partai Golkar menunjukkan kerja kerasnya dalam Pilpres 2024? Kerja keras daripada tokoh-tokoh Golkar saya lihat di berbagai daerah yang saya datangi, yang saya kampanye dan saya minta maaf banyak daerah-daerah yang belum sempat saya datangi, saya kunjungi, dalam kampanye Pemilu yang baru saja lewat.
Akbar Tandjung siap jadi cawapres dari partai nasionalis
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengaku siap jika ada parpol yang meminang dirinya sebagai cawapres. Namun demikian, dirinya tidak terlalu memikirkan hal tersebut, sebab, keinginannya saat ini memenangkan Partai Golkar sebagai peserta Pemilu 2014.
"Saya diminta mendampingi jadi calon presiden tentu saja ada permintaan itu dapat saya katakan suara rakyat. Tapi berdasarkan pengalaman saya, kalau itu dianggap patut sebagai cawapres dan itu kepentingan bangsa dan negara, tentu saya siap," ujar Akbar di rumahnya, Senopati, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, (12/3).
Akbar menambahkan, dengan bekal yang dimiliki pernah menjabat di bidang pemerintahan selama puluhan tahun, dirinya pun menyanggupi hal tersebut. Kendati demikian, Akbar mengaku tetap fokus dalam memenangkan partai berlambang pohon beringin ini.
"Tentu pemilihannya sekarang ini fokus dalam perjuangan Partai Golkar untuk suara yang tinggi. Saya tidak ada pikiran langkah-langkah menjadi wakil presiden pun, saya tidak. Tapi kalau ada permintaan saya respons," ucap dia.
Luhut Panjaitan dukung Jokowi nyapres
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan mendukung pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) oleh PDIP. Luhut yang mewakili 22 purnawirawan tentara, menilai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah melakukan hal yang tepat.
"Pemberian mandat kepada Pak Jokowi itu benar-benar merupakan legalisasi dari keinginan dan kerinduan rakyat atas kehadiran pemimpin yang jujur dan merakyat untuk bangsa ini ke masa depan yang tidak saja lebih baik," kata Luhut saat jumpa pers di Wisma Bakrie 2, Jakarta, Jumat (14/3).
Dia menambahkan, apa yang dilakukan Megawati merupakan keputusan tepat. Sebab, hal itu dapat memenangkan partai moncong putih di Pemilu 9 April mendatang.
"Bahwa dengan kehadiran Pak Jokowi sebagai calon presiden maka saya pribadi mempunyai dua teman yang masing-masing maju menjadi capres pada Pemilu mendatang yaitu Pak Aburizal Bakrie dan Jokowi," tegasnya.
Priyo sebut evaluasi pencapresan Ical tunggu hasil pileg
Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso nampaknya kesal dengan elektabilitas capresnya Aburizal Bakrie (Ical) yang tak kunjung gemilang jelang pemilu. Dia meyakini akan ada evaluasi pencapresan Ical setelah pemilu legislatif 9 April nanti.
"Tergantung perolehan pileg, apakah akan mengukuhkan kembali Ical atau ada pertimbangan-pertimbangan lain, bermuara pada 9 April," ujar Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/3).
Dia menilai, jika hasil pemilu legislatif Golkar dinyatakan menang, maka Ical tetap menjadi capres. Jika kalah, kata dia, evaluasi bisa terjadi.
"Kalau sebaliknya (kalah), segala sesuatunya bisa terjadi, apakah mengulang, mengkalkulasi dan melakukan langkah apa," kata dia.
Wakil Ketua DPR ini membenarkan jika ada kekhawatiran di tubuh internal Golkar soal pencapresan Ical. Namun kini, Golkar sedang fokus memenangkan legislatif terlebih dulu.
"Saya tidak menutup mata dan ada beberapa catatan. Tapi kami sedang sibuk, suara seperti itu dikalahkan untuk konsolidasi partai," tutur dia.
"Kalau terjun bebas, segalanya bisa terjadi, evaluasi, saya tidak bisa menerka dan arus itu tak bisa dibendung," ujarnya.
Priyo minta Ical tak tutup mata lihat potensi kader
Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso kembali melontarkan kritik kepada Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical). Menurutnya, sebagai pemimpin, Ical tak boleh tutup mata melihat potensi kader partai lain.
Priyo merasa tidak setuju jika ketua umum dijadikan juga sebagai capres. Menurut dia, tradisi seperti ini mestinya dihilangkan. Diketahui, Ical adalah ketua umum sekaligus capres Golkar.
"Di negeri kita unik, ketum partai memang diharuskan untuk menjabat sebagai capres, itu tidak salah, tapi melihat perkembangan, presiden adalah tokoh kerakyatan, perlu ada terobosan tradisi," ujar Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/3).
Menurutnya, ketua umum harusnya memberikan kesempatan bagi tokoh lain untuk dicalonkan sebagai presiden. Sebagai ketua umum, kata dia, tidak boleh menutup mata.
"Tapi hendaknya dibuka kesempatan bagi tokoh lain untuk digerakkan sebagai capres. Ini tidak menyalahi aturan, kehendak ini tidak boleh dipatahkan," tegas dia.
"Ketum partai berhak dan sangat boleh diajukan, tapi jangan tutup mata telinga terhadap tokoh lain," tutur dia.