Golkar buka peluang koalisi dengan PDIP duetkan Dedi Mulyadi - Anton Charliyan
Nama Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi disebut sebagai calon kuat pengganti Ridwan Kamil. Sementara, PDIP dikabarkan mempertimbangkan untuk mengusung Wakalemdikpol Polri Irjen Anton Charliyan.
Ketua Tim Pilkada Pusat Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan partainya terbuka peluang berkoalisi dengan PDIP di Pemilihan Gubernur Jawa Barat. Tim Pilkada pusat tengah menggelar rapat untuk memutuskan calon kepala daerah yang belum ditetapkan, termasuk untuk Pilgub Jabar usai mencabut dukungan dari Ridwan Kamil.
Nama Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi disebut sebagai calon kuat pengganti Ridwan Kamil. Sementara, PDIP dikabarkan mempertimbangkan untuk mengusung Wakalemdikpol Polri Irjen Anton Charliyan.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
Tim Pilkada Pusat, kata Nurdin, akan membuat simulasi nama Dedi dengan beberapa nama. Salah satunya dengan Anton. Peluang untuk mengusung duet Dedi-Anton akan dipertimbangkan.
"Bisa bisa, bisa Dedi dengan Anton, bisa Dedi-Deddy, nanti kita lihat simulasinya. Nanti akan dibahas, opsinya tergantung. Berbagai opsi keputusannya hanya satu," kata Nurdin di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (21/12).
Nurdin mengaku telah menugaskan tim lobi untuk melakukan penjajakan koalisi dengan partai lain selain PDIP. Sebab, Golkar sadar tidak bisa mengusung jagoan sendiri karena tak memiliki cukup kursi di DPRD Jawa Barat.
"Komunikasi ada, nanti kita dapat informasi baik dari DPD Jabar maupun tim lobi, yang kita tugaskan dalam lobi-lobi politik dengan partai lain. Hari ini ada keputusan," terangnya.
Dalam rapat itu, lanjut Nurdin, tim Pilkada Pusat akan mendengarkan laporan dari tim Pemenangan Pemilu Partai Golkar Jawa Barat terkait nama-nama calon gubernur pengganti Emil. Nama calon gubernur Jawa Barat akan diputuskan dalam rapat tersebut.
"Bisa saja Dedi bisa saja yang lainnya. Hari ini kita akan mendengarkan laporan dari Jawa Barat kemudian kita plenokan yang mana yang kita sepakati," ucapnya.
Baca juga:
Ini tanggapan Dedi Mulyadi soal JK kritik Golkar cabut dukungan Ridwan Kamil
Ridwan Kamil sebut pandangan JK rasional kritik pencabutan dukungan Golkar
Dedi Mulyadi mengaku tak tahu PDIP akan duetkan dengan Anton Charliyan
Ridwan Kamil datang, Dedi Mulyadi pamit
Urai polemik calon wakil, NasDem minta Ridwan Kamil pertemukan partai koalisi