Golkar dukung Jokowi 2019, PDIP bilang rasanya baru kemarin dilantik
"Bagi kami dukungan kerja nyata itu lebih baik," kata Hendrawan.
Di bawah komando Setya Novanto, Partai Golkar sudah jauh hari menyatakan dukung Presiden Joko Widodo di Pemilu 2019. PDIP sebagai partai utama pendukung Jokowi di Pilpres 2019 punya analisa sendiri terkait dukungan Golkar ini.
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno melihat banyak agenda politik yang lebih mendesak untuk dipikirkan lebih dahulu. Seperti, Pilkada 2017 dan 2018 sebelum harus benar-benar berpikir keras menghadapi Pilpres 2019.
Hendrawan juga menilai, masih terlalu dini untuk bicara politik di 2019. Sebab masih banyak program pembangunan pemerintah yang mestinya dipikirkan lebih dahulu sebelum kembali bicara pertarungan politik di 2019.
"Kalau diibaratkan permainan catur, Golkar sudah memegang bidak putih yang melangkah lebih awal, jadi dia melangkah lebih dulu. Ya itu kami mengapresiasai, hanya sebelum bicara 2019, kan ada 2016, 2017, 2018, sebagai tahun akselerasi pembangunan, jadi kalau 2015 tahun konsolidasi politik, nah 2019 baru konsolidasi. Kalau tiap tahun semua energi kita kerahkan ke akttivitas politik, banyak orang katakan nanti kapan kita bangunnya," kata Hendrawan saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (5/9).
Hendrawan khawatir partai nantinya akan habis bicara soal kekuasaan dari tahun ke tahun jika baru 2016 kemudian bicara Pilpres 2019. Menurut dia, lebih baik saat ini fokus melakukan kerja politik seperti pembangunan dan mengawal terciptanya undang-undang yang bermanfaat bagi rakyat.
"Kami melihat, kita tahun ini lebih banyak akselerasi pembangunan dulu, kalau tanya kenapa Golkar mencalonkan lebih awal, ada dampak yang kurang menggembirakan, terlalu dini bicara politik lagi, rasanya pelantikannya saja baru kemarin," tutur dia.
Sekali lagi, Hendrawan mengapresiasi dukungan Golkar kepada Jokowi yang notabene merupakan kader PDIP. Hanya dia berpesan, lebih baik Golkar melakukan kerja konkret dengan mengawal pemerintah membangun infrastruktur.
"Bagi kami dukungan kerja nyata itu lebih baik," cetus dia.