Golkar: Gambar Soeharto sindrom keindahan masa lalu
Golkar merasa diuntungkan secara politik dengan penyebaran gambar Soeharta dan kalimat Piye, iseh enak zamanku, to?
Ketua DPP Partai Golongan Karya (Golkar) Hajriyanto Y. Thohari mengatakan gambar mantan Presiden Soeharto bertulis 'Iseh penak zamanku to?' merupakan ekspresi kekecewaan masyarakat kepada pemerintahan sekarang. Sehingga mereka merindukan zaman dahulu yang dirasa lebih indah.
"Sudah biasa orang membayangkan masa lalu sebagai lebih indah. Itulah yang disebut dengan sindrom keindahan masa lalu. Semua orang selalu membayangkan masa lalu ketika kecil sebagai lebih indah," kata Hajriyanto saat dihubungi, Jumat (22/2).
Dia menambahkan, inilah yang harus disadari oleh rezim penyelenggara negara sekarang. Apalagi kalau rezim yang sekarang ini memposisikan dirinya sebagai penentang rezim pemerintahan Orde Baru.
"Jika rezim sekarang yang nota bene merupakan pengritik ini tidak berhasil mewujudkan keadaan yang lebih baik, maka rakyat bukan hanya akan kecewa, melainkan juga marah. Kekecewaan dan kemarahan itu diekspresikan dalam bentuk ucapan, sindiran, satire, dan foklore tajam semacam stiker 'Piye, iseh enak zamanku, to?' tersebut," paparnya.
Seharusnya, pemerintah peka dan menyikapi ekspresi kekecewaan masyarakat tersebut dengan menyukseskan pembangunan di segala bidang. Kesejahteraan harus jauh lebih baik. Begitu pula ketertiban serta keamanan harus terwujud.
"Untuk itu, rezim saat ini jangan arogan, sombong, merasa lebih hebat dari pada yang dulu. Sikap adigang, adigung, adiguna, sopo siro sopo ingsung, hanya akan menjadi bumerang yang akan memukul balik," terang Hajriyanto.
Hajriyanto mengakui Partai Golkar diuntungkan dengan penyebaran gambar tersebut. Entah siapa yang memiliki inisiatif membuat gambar itu, Golkar diuntungkan secara politik.
"Selama persepsi bahwa Golkar itu identik dengan Orba dan Pak Harto masih kuat, selama itu pula saya rasa ada keuntungan politik di sana," tukasnya.
Baca juga:
Cerita Presiden Soeharto, pengamen dan koruptor
Soeharto sedih cuma bisa sekolah sampai SMP
5 Kisah menarik blusukan Soeharto
4 Tradisi spiritual dan kebatinan Pak Harto
Emas Astana Giribangun & ledakan saat penggalian makam Soeharto
Soeharto malu baru disunat umur 14 tahun
5 Prinsip hidup kunci sukses Soeharto
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Kenapa Soeharto selalu tersenyum? Presiden Indonesia Kedua Soeharto dikenal dengan sebutan ‘The Smiling General’ atau Sang Jenderal yang Tersenyum. Ini karena raut mukanya senantiasa tersenyum dan ramah.
-
Bagaimana Soeharto menghadapi serangan hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto. Meski sering diserang hoaks, Presiden Soeharto memilih berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ditambah dengan senyum dan canda tawa.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Apa yang pernah dititipkan Soeharto kepada Sudjono Humardani? Ceritanya pada tahun 1967, Sudjono pernah diberi tugas oleh Soeharto untuk meminjam topeng Gadjah Mada yang disimpan di Pura Penopengan Belah Batu Bali.
-
Siapa yang diserang oleh hoaks selain Soeharto? Selain Presiden Soeharto, hoaks juga menimpa keluarganya.