Golkar ibaratkan pencalonan Gubernur DKI seperti azan Magrib
Golkar nilai Pilgub DKI masih jauh, karena KPU belum buka pendaftaran calon.
Tahapan Pilkada DKI Jakarta 2017 belum dibuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu. Namun, tak sedikit yang sudah menyatakan sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang. Tak terkecuali Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berniat maju melalui jalur independen.
"Baru mau wacana pesta kawinan, belum ada prosesinya. Tendanya belum, panitia belum, pengantinnya juga belum ada. Ibarat pencalonan itu seperti azan Magrib, begitu sudah azan itu baru calon," kata Pengurus DPD Partai Golkar Jakarta, Ashraf Ali dalam sebuah diskusi bertajuk 'Merebut Kursi DKI 1, Partai vs Independen' di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/3).
Ashraf tak mempersoalkan bila ada yang mengklaim sudah menjadi calon gubernur walaupun tahapan Pilkada belum dibuka. Yang pasti, tegas dia, Pilkada DKI Jakarta 2017 diharapkan dapat berjalan aman dan damai.
"Saya berharap Partai Golkar punya calon sendiri, tapi belum azan Magrib nanti malah dikatain orang," ucap Politisi Golkar ini.
Menurut dia, tak ada perbedaan yang perlu diributkan soal bakal calon dari partai atau dari independen. Keduanya sama-sama dipilih oleh rakyat.
Yang harus diperhatikan, lanjut Ashraf, verifikasi partai politik dan bakal calon dari independen harus dilakukan secara terbuka. Jika parpol melalui regulasi dan memiliki landasan hukum, verifikasi KTP untuk bakal calon dari jalur independen tentunya juga harus betul-betul ketat dilakukan.
"Saya mengimbau, mari kita ciptakan Jakarta ini aman pada Pilkada 2017. Kita tak usah ribut-ribut, saling mencela, mendeskreditkan. Kalau seorang bakal calon jadi calon itu kehendak rakyat juga. Baik parpol atau independen," tandasnya.
Baca juga:
Jika jadi gubernur, Ahmad Dhani wajibkan kurikulum seni budaya
M Taufik: Media kegenitan, relawan kegenitan, Ahok kegenitan
Ini reaksi Ahok dituding banyak dapat sponsor untuk Pilgub DKI
Fadli Zon: Syarat calon independen dinaikkan untuk proporsionalitas
Ahok klaim Wiranto ingin pemimpin daerah yang curigaan ke parpol
DPR beri sinyal jegal calon independen, ini tanggapan Ahok
Berangnya Ahmad Dhani, foto Al diedit dukung Ahok
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.