Golkar Jabar kasih deadline cawagub besok, Ridwan Kamil bilang 'itu domain DPP'
Golkar Jabar kasih deadline cawagub besok, Ridwan Kamil bilang 'itu domain DPP'. Ketua Badan Pengendali Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Golkar Jabar, M.Q Iswara mendatangi rumah dinas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Jumat (24/11).
Ketua Badan Pengendali Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Golkar Jabar, M.Q Iswara mendatangi rumah dinas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Jumat (24/11).
Kedatangan Iswara ke Pendopo yakni untuk menyampaikan aspirasi seluruh kader Golkar Jabar dari hasil rapat internal pada 14 November lalu yang meminta Ridwan Kamil untuk segera menentukan wakilnya dalam Pilgub Jabar. Partai Golkar memberikan tenggat waktu pada Sabtu, 25 November 2017 besok kepada Ridwan Kamil untuk memutuskan siapa pendampingnya.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, jika dirinya belum dapat mengambil keputusan terkait aspirasi dari para kader Golkar yang meminta dirinya untuk segera menentukan wakilnya. Sebab untuk urusan wakil merupakan domain dari DPP.
"Kalau urusannya masih wakil, itu domainnya DPP," ujar Emil kepada wartawan seusai melantik pengurus Forum RW Kota Bandung di Pendopo Kpta Bandung, Jumat (24/11).
Emil pun masih memerlukan waktu untuk memutuskan siapa calon pendampingnya. Sebab untuk mengambil keputusan tersebut membutuhkan pertimbangan yang matang.
"Jadi saya belum bisa berkomentar jauh," katanya.
Disinggung terkait langkah bersama Golkar, Emil mengaku jika dirinya sudah bertemu dengan lebih dari 20 ketua DPC Golkar, termasuk dengan Sekretaris Golkar Jabar, Ade Barkah. Hal ini sebagai bentuk konsolidasi dengan Golkar dalam menghadapi Pilgub Jabar.
Emil pun menilai, adanya gejolak yang terjadi di tubuh Golkar pasca pemberian SK kepada dirinya dari DPP, hal tersebut merupakan dinamika dalam politik.
"Yah dinamika selalu ada, tidak mungkin dalam proses politik tidak ada dinamika. Tapi keputusan DPP Golkar saya tekankan lagi itu bukan keputusan individu tapi institusi. Jadi kalau mau ada dinamika dinamika tambahan silakan, basisnya institusi. Dari dulu saya enggak gimana-gimana," pungkasnya.
Baca juga:
Jika KPK P21 Setya Novanto, Idrus Marham sebut Golkar akan kembali gelar rapat pleno
Fraksi Golkar DPR serahkan pemilihan pengganti Setya Novanto ke DPP
Alasan Airlangga dinilai paling cocok jadi ketua umum Golkar
Idrus Marham yakin DPD I Golkar setuju Munaslub tunggu praperadilan
Idrus Marham sebut Setnov selama ini dicaci maki & disudutkan
Golkar Jabar beri deadline Ridwan Kamil tunjuk Cawagub sampai besok
Setuju hasil pleno Golkar, Ical ingatkan soal politik uang di Munaslub
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.