Golkar kubu Agung tolak dana aspirasi DPR, kartel politik menguat
Kubu Agung menuding, Golkar kubu Ical di balik munculnya usulan dana aspirasi DPR.
Ketua bidang komunikasi dan penggalangan opini Golkar kubu Agung Laksono, Leo Nababan menegaskan, pihaknya menolak dana aspirasi yang diusulkan DPR sebesar Rp 11,2 triliun. Pasalnya, kata dia, dana aspirasi tersebut akan memperkuat kartel politik di Indonesia.
"Kami dengan tegas menolak dana aspirasi yang diusulkan Rp 20 miliar per kepala itu. Domain DPR kan ada 3 fungsi. Eksekutor adalah pemerintah dan DPR milik rakyat," ujar Leo di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Senin (22/6).
Lanjut dia, jika dana aspirasi jadi dikucurkan, hanya akan memperkuat posisi anggota DPR dalam pemilihan berikutnya. Praktik ini, tegas dia, hanya memperlihatkan posisi politik yang tidak demokratis.
"Dana itu hanya untuk kekuatan DPR saja. Kan siapa yang kuat dalam bersaing ya dia bertahan. Nanti juga akan ada broker dana dan kuatkan mereka dalam pemilu yang akan datang," papar dia.
Di sisi lain, kedua kubu memiliki pandangan berbeda mengenai dana aspirasi. Kubu Aburizal Bakrie diketahui sangat menyetujui dana aspirasi. Menurut Leo, usulan itu tidak harus mengatasnamakan Golkar seluruhnya.
"Usulan dana aspirasi bukan kami. Tapi kubu Ical," pungkas dia.
Baca juga:
PDIP: Yang benar itu program aspirasi bukan dana aspirasi
Dana aspirasi bumerang bagi kinerja DPR
Ini alasan politikus Golkar dukung UP2DP
Politikus Golkar: Tidak ada istilah Dana Aspirasi di DPR
Ketimbang panen kritik, Hipmi minta dana aspirasi buat subsidi UMKM
Golkar yakin dana aspirasi tak akan diselewengkan
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.