Golkar mau koalisi dengan Demokrat, tapi Cagubnya Dedi Mulyadi bukan Demiz
Golkar mau koalisi dengan Demokrat, tapi Cagubnya Dedi Mulyadi bukan Demiz. Koordinator Pemenangan Pemilu Indonesia I Golkar, Nusron Wahid menyebut Partai Golkar membuka peluang kepada partai politik lain yang ingin berkoalisi. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi.
Koordinator Pemenangan Pemilu Indonesia I Golkar, Nusron Wahid menyebut Partai Golkar membuka peluang kepada partai politik lain yang ingin berkoalisi. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi.
"Mau dengan siapapun partai koalisinya, yang penting harus ada nama Dedi Mulyadi," tegasnya saat ditemui usai rapat koordinasi dan konsolidasi Partai Golkar, di Kantor DPD Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Rabu (27/12).
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dirawat dengan Rasa Melalui pengelolaan di Peternakan Lembur Pakuan, Dedi memberikan contoh bagaimana mengelola peternakan yang baik, pertanian organik sampai pada membangun sektor perikanan yang baik di pedesaan.
Meski begitu, pria yang juga tercatat sebagai anggota DPR RI itu pun menyatakan posisi Dedi Mulyadi fleksibel. Artinya, Dedi Mulyadi bisa ditempatkan sebagai Cagub atau cawagub.
Sejauh ini, proses komunikasi dengan partai lain masih berjalan. Bahkan, di tingkat pusat, pembahasan dengan Demokrat dan PDIP sudah intens.
"Derajat komunikasinya sama. Kalau dalam satu hari teleponan lima kali ke PDIP, ke Demokrat juga sama. Kalau ada pertemuan dua kali sehari, sama partai yang lain juga sama," terangnya.
Lebih lanjut, jika bersandar pada perkembangan yang ada di tingkat pusat, Nusron menyebut ada beberapa alternatif. Pertama, jika bergabung dengan Demokrat yang telah mengusung Deddy Mizwar (Demiz), maka Cagubnya disarankan Dedi Mulyadi.
"Dedi Mulyadi kesiapan mentalnya lebih unggul Demul. Perkara survei masalah waktu," terangnya.
Namun, ia memastikan hal itu hanya alternatif saja. Pasalnya, semua keputusan ada di tangan Dedi Mulyadi yang mendapat keleluasaan penuh dalam haal mencari partai koalisi dan pasangannya.
"Dedi Mulyadi diberi keleluasaan mau koalisi dengan partai apa atau pasangannya siapa. Pokoknya, Golkar harus menang," imbuhnya.
Jabar dinilai sebagai etalase politik nasional dengan jumlah pemilih terbesar. Dengan demikian, siapa yang menang di Jabar akan memegang bandul pengaruh politik nasional.
"Tidak ada alasan untuk tidak memenangkan di Jabar," ucap Nusron.
Baca juga:
Nusron Wahid pastikan Golkar usung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar
Gerindra, PKS dan PAN sepakat usung Sudrajat-Syaikhu di Pilgub Jabar
Pengamanan Pilkada di Jabar, polisi dapat Rp 145 M dan TNI Rp 26 M
PKS umumkan Cagub Jabar, Jateng dan Sumut sore ini
Ridwan Kamil yakin Uu Ruzhanul tak akan berpaling
Pertemuan dengan PKB, PPP dan NasDem cair, Emil diminta segera umumkan cawagub
Usung Dedi Mulyadi, Golkar jalin komunikasi dengan PDIP, Demokrat & PPP