Golkar Minta Kader Bersatu Jangan Adu Airlangga dengan Bamsoet
Golkar Minta Kader Bersatu Jangan Adu Airlangga dengan Bamsoet. Dia meminta sudahilah pernyataan-penyataan yang memberikan konotasi menyerang pribadi-pribadi masing-masing para kader Golkar yang berkeinginan baik untuk mempersembahkan kontribusi sebagai kandidat Ketua Umum dalam Munas.
Ketua DPP Partai Golkar Dharma Oratmangun mengatakan Munas Golkar yang hampir dipastikan akan berlangsung Desember 2019 yang akan datang. Dia meminta seluruh komponen kekuatan Golkar harus bersatu, jangan dipertentangkan antara Airlangga Hartarto dengan Bambang Soesatyo (Bamsoet) maupun dengan potensi kader lainnya yang berkehendak baik untuk memimpin Golkar.
"Munas Golkar ternyata telah memberikan resonansi tersendiri dalam perpolitikan nasional. Hal itu menandakan bahwa kiprah Partai Golkar sangatlah diperhitungkan dalam kancah perpolitikan di Indonesia maupun kawasan regional, sekaligus diharapkan dapat memberikan nuansa kesejukan dan stabilitas nasional," kata Dharma di Jakarta, Kamis (1/8).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Dia melanjutkan, inilah salah satu kepiawaian Golkar untuk meramu isu internal menjadi kekuatan dalam prespektif 'setia kawan' seperti yang termuat dalam point 3 'ikrar panca bhakti'.
"Yakni 'Kami warga partai Golongan Karya adalah Pembina Persatuan dan Kesatuan Bangsa yang berwatak setia kawan," katanya.
Oleh karena itu, dia meminta sudahilah pernyataan-penyataan yang memberikan konotasi menyerang pribadi-pribadi masing-masing para kader Golkar yang berkeinginan baik untuk mempersembahkan kontribusi sebagai kandidat Ketua Umum dalam Munas.
"Ruang seleksi kepemimpinan itu sudah diatur dalam mekanisme Tatib yang sudah sama2 dipahami dari Munas ke Munas. Bahwa nantinya ditempuh secara Aklamasi maupun juga berupa Votingpun sepanjang memenuhi semua aturan dan kriteria biarlah Munas yang nanti memutuskannya," paparnya.
Yang terpenting, lanjutnya, seluruh komponen kekuatan Golkar tidak boleh tercerai berai. Konkretnya adalah janganlah mempertentangkan antara Airlangga dan Bamsoet ataupun dengan Kader2 lainnya yang disebut-sebut ingin maju sebagai kandidat Ketua Umum seperti Indra Bambang Utoyo, Ulla Nuchwawaty, Lynda Poernomo dan diyakini masih banyak kader lainnya yang berpotensi maju namun telah memberikan dukungannya kepada Airlangga, seperti Agus Gumiwang Kartasasmita, Aziz Syamsudin, Zainudin Amali, Ridwan Hisjam, Tuan Guru Bajang dan masih banyak lainnya.
"Seluruh Kader, simpatisan Kandidat maupun Tim Sukses kiranya mengedepankan semangat 'setia kawan' untuk mengemukakan berbagai keunggulan komparatif dengan berbagai pemikiran visioner untuk masa depan Golkar yang lebih baik. Dinamika yang ada ini, hanyalah retorika publik yang terkadang digoreng-goreng juga oleh para pihak. Saya meyakini semua kader Golkar sangat paham dengan pola 'main bermain' di ranah ini. Mari kita jaga marwah Partai Golkar untuk semakin Solid mendukung Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin memimpin Indonesia 5 tahun ke depan," harapnya.
Semalam, Muspinas Kosgoro 1957 memutuskan untuk memperjuangkan salah satu kader terbaik Kosgoro 1957 yakni Airlangga Hartarto untuk memimpin Partai Golkar 5 tahun ke depan di dalam Munas Golkar Bulan Desember 2019 yang akan datang. Surat Keputusan tersebut langsung diserahkan oleh Ketua Umum Kosgoro 1957 HR Agung Laksono yang didampingi Sekjen DR Sabil Rahman.
Muspinas tersebut dihadiri oleh sejumlah Tokoh Golkar antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sekaligus membuka Muspinas Kosgoro 1957 tersebut, juga BJ Habibie (Sesepuh partai Golkar), Akbar Tanjung (Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar), Ir Airlangga Hartarto (Menteri Perindustrian, sekaligus Ketua Umum Partai Golkar), Agus Gumiwang Kartasasmita (Menteri Sosial), Letjen (Pur) Lodewijk Paulus (Sekretaris Jenderal Partai Golkar) dan masih banyak tokoh lainnya.
Baca juga:
Zainudin Amali Sebut JK Hanya Ingin Golkar Solid
Akbar Tandjung: Munas Disepakati Desember 2019
Akbar Tanjung Dukung Airlangga Hartarto di Munas Golkar 2019
Airlangga: Golkar akan Dorong Sistem Pemilu Proporsional Tertutup
Airlangga Dianggap Piawai Pimpin Golkar di Tengah Badai