Golkar Nilai Resistensi Masyarakat ke PSI Tinggi Bikin Elektabilitas Jokowi Turun
"Blunder PSI memberikan sumbangan pada turunnya elektabilitas jokowi. Resistensi rakyat terhadap PSI tinggi sekali dan itu berpengaruh negatif pada Jokowi," tandas dia.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali menjadi perbincangan. Kali ini, PSI dianggap sebagai partai yang paling ditolak oleh masyarakat versi survei Litbang Kompas. Survei itu menyebut resistensi pemilih terhadap PSI mencapai 5,6 persen.
Angka ini tak berbanding lurus dengan keterpilihan mereka yang hanya 0,9 persen dan diprediksi tak lolos parlemen. Tren ini mendapatkan sorotan dari elite Golkar, Andi Sinulingga.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kenapa Ma'ruf Amin berharap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melanjutkan Inpres Jalan Daerah? (Inpres Jalan Daerah) ini komitmen pemerintah mudah-mudahan ini dilanjutkan terus nanti oleh pemerintah yang akan datang. Komitmen ini, sebab ini kan pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan yang merata, tidak hanya di pusat-pusat tapi juga di daerah-daerah," ujar dia, dikutip dari Antara.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Bagaimana menurut PKS, pertemuan Jokowi dengan para capres bisa membangun persatuan Indonesia? Dia menilai, jika pertemuan antara Jokowi dan ketiga kandidat capres terkuat itu terlaksana, maka persatuan Indonesia akan semakin baik. Sebab, seluruh tokoh terlihat bekerja sama membangun bangsa. "Bagus, saya senang itu. Itu berpikir matang dan dewasa. NKRI ini negara lagi baik-baik. Segala sesuatu kalau digabung dengan pemikiran-pemikiran positif untuk membangun NKRI ke depan itu positif."
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar ini mengatakan sangat wajar PSI mendapat penolakan dari masyarakat. Menurutnya, hal ini tak lepas dari narasi-narasi 'blunder' yang dibangun PSI selama menjadi peserta Pemilu 2019.
"Jadi wajar kalau hasil survei menjelaskan bahwa resistensi publik atas PSI tinggi sekali," kata Andi melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Jumat (22/3).
Sejauh ini, kata Andi, banyak pernyataan PSI yang tendensius sehingga mengusik akal sehat banyak orang.
"Generalisasi bahwa mereka orang baik dan yang bukan mereka adalah orang tidak baik, yang tidak suka PSI adalah para koruptor, pernyataan-pernyataan begitu yang bikin PSI blunder," tegasnya.
Dia mencontohkan, salah satu narasi PSI adalah penolakan Perda Syariah dan poligami. Andi menganggap isu sensitif yang dimainkan oleh PSI telah menimbulkan reaksi negatif dari umat Islam.
"Narasi PSI atas perda syariah berkonotasi negatif atas apa yang dinamakan syariah Islam. Seolah-olah syariah Islam itu tidak baik, hal-hal seperti itu menyakitkan bagi sebagian besar pemeluk agama Islam," ungkapnya.
Atas sederet narasi 'blunder' itu, Andi menyalahkan PSI atas jebloknya elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hal itu diakibatkan penolakan tinggi rakyat ke PSI.
"Blunder PSI memberikan sumbangan pada turunnya elektabilitas jokowi. Resistensi rakyat terhadap PSI tinggi sekali dan itu berpengaruh negatif pada Jokowi," tandas dia.
Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni angkat bicara terkait hasil survei Litbang Kompas yang memprediksi partainya tak lolos ambang batas parlemen atau parliamantary treshold (PT) di Pemilu 2019. Menurut Toni yang perlu dilihat dari hasil survei adalah tren elektabilitas PSI yang terus naik.
"Hasil yang diperlihatkan lembaga-lembaga survei itu yang penting dilihat trennya. Di survei Kompas ini kalau dilihat sebelumnya kami 0,4 persen, sekarang 0,9 persen. Jangan dilihat angka absolutnya itu. Lihat trennya," kata Toni pada wartawan, Kamis (21/3).
Toni menyebut hasil beberapa lembaga survei juga menunjukkan elektabilitas PSI selalu naik. Bahkan, ada lembaga survei yang menyatakan PSI sudah mencapai empat persen.
"Tapi di berbagai lembaga survei lain trennya juga sama. Naik, bahkan ada yang menyatakan sudah di angka empat persen. Dan semuanya masih dalam rentang margin of error sehingga kami masi optimis melihat hasil survei Kompas tersebut," ungkapnya.
Meski begitu, Toni menegaskan partainya akan tetap berusaha menaikkan elektabilitas. Salah satunya dengan terus berkeliling keseluruh daerah dan menggunakan strategi door to door.
Hasil survei terbaru yang digelar Litbang Kompas akhir Februari hingga awal Maret 2019 memprediksikan tidak ada dari empat partai pendatang baru yang lolos ke DPR karena gagal memenuhi ambang batas sebesar 4 persen.
Yang menarik, menentang atau menentang pemilihan baru itu sebaliknya lebih besar dari angka elektabilitas mereka.
Dikutip dari Harian Kompas, Kamis (21/3), elektabilitas keempat partai baru itu adalah PSI (0,9%), Berkarya (0,5%), Garuda (0,2%), sementara Perindo (1,5%). Sementara resistensi pemilih terhadap PSI menjadi paling tinggi mencapai 5,6 persen masyarakat. Dengan kata lain, partai pimpinan Grace Natalie itu menjadi partai yang paling ditolak masyarakat.
Selanjutnya adalah Perindo, dengan resistensinya 1,9 persen. Kemudian Berkarya resistensinya 1,3 persen. Dan terakhir Garuda yang nilai resistensinya 0,9 persen.
Baca juga:
'Pentingnya Dialog Antar Agama Untuk Menangkal Hoaks dan SARA'
Wimar Witoelar Sebut Ada Hoaks Menyerang PSI
Ungguli NasDem & PPP, Elektabilitas PAN Alami Kenaikan
PSI Masih Percaya Diri Meski Survei Elektabilitas Rendah dan Ditolak Masyarakat
Survei Litbang Kompas: PSI Partai Baru dengan Resistensi Paling Tinggi