Golkar tanggapi wacana Prabowo-AHY: Nasib PKS? Apa akan ditinggal Gerindra?
Ace menilai, wacana itu hanya manuver Partai Demokrat. Serta tidak akan berpengaruh pada dukungan dan pembahasan calon wakil presiden untuk Presiden Joko Widodo.
Partai Golkar mengomentari munculnya wacana duet pasangan calon presiden dan wakil presiden, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dia pun mempertanyakan nasib Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga mengajukan kadernya menjadi calon wakil presiden dari Prabowo.
"Itu hak Partai Demokrat untuk membangun komunikasi politik menawarkan figur AHY. Tapi masalahnya bagaimana dengan PKS yang juga menjajakan Cawapresnya. Apakah akan dengan mudah ditinggalkan begitu saja sama Partai Gerindra?" kaya Ace pada merdeka.com, Jumat (6/7).
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
Ace menilai, wacana itu hanya manuver Partai Demokrat. Serta tidak akan berpengaruh pada dukungan dan pembahasan calon wakil presiden untuk Presiden Joko Widodo.
"Soal dukungan politik kami ke Pak Jokowi tidak akan berubah dan tidak akan terganggu dengan manuver partai lain," ungkapnya.
Meski begitu, siapapun yang akan dijadikan kompetitor partai berlambanh pohon beringin itu akan tetap dipertimbangkan untuk menentukan langkah selanjutnya. Terutama dalam memilih calon wakil presiden untuk Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.
"Tentu saja. Kekuatan kompetitor akan menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah politik selanjutnya," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menyambangi rumah Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (5/7) sore. Dalam pertemuan itu, dibahas kemungkinan Prabowo akan berduet dengan Agus Hari Murti Yudhoyono (AHY).
Wasekjen Demokrat Andi Arief mengatakan, pertemuan semalam merupakan tindak lanjut atas pertemuan sehari sebelumnya. Dimana utusan Prabowo bertemu dengan Syarief Hasan.
"Kunjungan Syarief Hasan ke Kertanegara untuk mendengar langsung penjelasan Prabowo Subianto seperti yang sudah dikemukakan oleh utusan Prabowo Subianto sebelumnya karena menyangkut persoalan-persoalan penting situasi politik dan terutama menyangkut Pilpres," kata Andi di Jakarta, Jumat (6/7).
(mdk/ded)