Golkar usung Andi Sofyan Hasdam-Nusyirwan Ismail di Pilgub Kaltim
Golkar bisa mengusung sendiri di Pilgub Kaltim.
DPP Partai Golkar memutuskan untuk tidak berkoalisi dengan parpol mana pun, di Pilgub Kalimantan Timur. Mereka memutuskan untuk mengusung mantan Wali Kota Bontang Andi Sofyan Hasdam dan Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail, sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur.
Andi-Nusyirwan diputuskan oleh DPP Partai Golkar, melalui suratnya bernomor R-680/Golkar/I/2018 tertanggal 8 Januari 2018. Surat itu, ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Idrus Marham.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
Surat DPP Partai Golkar, diterima DPD Partai Golkar Kalimantan Timur, di hari yang sama, Senin (8/1). Andi Sofyan Hasdam sendiri, juga menjabat sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Timur, paska Ketua DPD Partai Golkar Kaltim Rita Widyasari, menjadi tahanan KPK.
"Benar, Golkar memutuskan tidak berkoalisi. Pak Andi Sofyan Hasdam berpasangan dengan Pak Nusyirwan," kata Sekretaris DPD Partai Golkar Kalimantan Timur, Abdul Kadir, dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (9/1).
Kadir pun mengungkap 4 poin mendasar, Golkar menggandeng Nusyirwan Ismail. Selain karena Golkar menjadi satu-satunya parpol yang bisa mengusung sendiri pasangan calon dalam Pilkada, kader di daerah juga menyampaikan aspirasi bahwa yang menjadi calon mereka, adalah yang pernah mendaftar dalam penjaringan partai Golkar.
"Selain itu, pasangan calon, harus bisa mengisi baik dalam posisi sebaran suara pemilih, mewarnai simpul sosial masyarakat, juga memiliki pengalaman memimpin di pemerintahan," ujar Kadir.
Masih diterangkan Kadir, Andi Sofyan Hasdam-Nusyirwan Ismail, juga dinilai sebagai pasangan yang klop. "Ada chemistry untuk bisa berjuang secara serius dan tulus, untuk memenangkan Pilkada," ungkap Kadir.
Ditanya lebih jauh, perihal surat rekomendasi dari Rita Widyasari sebelumnya, yang menginginkan mantan Bupati Berau Makmur HAPK sebagai bakal calon Golkar di Pilgub Kaltim, Kadir tidak menjawab.
Golkar sendiri, memiliki 13 kursi di DPRD Kalimantan Timur. Rencananya, jagoan Golkar Andi Sofyan Hasdam-Nusyirwan Ismail, mendaftar di KPU Kalimantan Timur Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Rabu (10/1) besok pukul 12.45 Wita. "Soal estimasi massa kader dan simpatisan mendampingi pendaftaran masih dikoordinasikan," ujarnya.
Baca juga:
Syaharie Jaang dikabarkan gandeng anak Gubernur Kaltim maju Pilgub
Isran Noor-Hadi Mulyadi pasangan pertama daftar Pilgub ke KPU Kaltim
PDIP beri mandat Irjen Safaruddin jadi Cagub di Kalimantan Timur
Tulis surat dari balik jeruji, Rita bicara soal Pilgub Kaltim
Maju di Pilgub Kaltim, Irjen Pol Safaruddin tunggu sinyal PDIP