Gubernur Edy Rahmayadi Pastikan Dirinya Netral di Pilwalkot Medan
Menurutnya, dirinya dan Musa Rajeckshah adalah pejabat politik. Sehingga sah sah saja jika melakukan kampanye di masa Pilkada Serentak ini, yang tidak dibolehkan adalah ASN. Namun, Edy memastikan dirinya netral pada kali ini.
Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajeckshah dilaporkan ke Bawaslu Kota Medan karena diduga menguntungkan salah satu pasangan calon di Pilkada Kota Medan. Terkait laporan ini, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi berharap hal itu tidak dibesar-besarkan.
Mantan Pangkostrad ini mengaku belum mengetahui adanya laporan itu. "Saya belum dengar ini," katanya di rumah dinas gubernur, Jalan Sudirman, Medan, Rabu (21/10).
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
-
Kenapa Eddy Rumpoko dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang? Usman mengatakan bahwa Eddy sudah menjalani perawatan medis di RSUP Dr. Kariadi sejak Selasa (28/11) setelah mengeluh sakit sejak Minggu (26/11).
Menurutnya, dirinya dan Musa Rajeckshah adalah pejabat politik. Sehingga sah sah saja jika melakukan kampanye di masa Pilkada Serentak ini, yang tidak dibolehkan adalah ASN. Namun, Edy memastikan dirinya netral pada kali ini.
"Tetapi karena saya Gubernur Sumatera Utara, saya akan bertindak adil. Saya tak ke kanan tak ke kiri, itu. Itu sikap saya. Anda bisa buktikan saya tidak ke sana, tidak ke sini, supaya ini kondusif. Karena kalau saya pilih A kamu marah, saya pilih B yang ini marah. Udah, nanti saja dalam bilik itu saya memilih siapa. Gitu ya," ujarnya.
Edy berharap hal ini tidak dibesar-besarkan. Menurut dia, sah-sah saja pejabat foto bersama dengan masyarakat. "Sah-sah saja kan, saya kemarin di Belawan ada yang nempel saya, foto sama saya, tak tahu saya. Gak usahlah diperbesar. Baik-baik aja kita semua," terangnya.
Seperti diberitakan, tim kuasa hukum Akhyar Nasution-Salman Alfarisi (AMAN) melaporkan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajeckshah, yang diduga menguntungkan calon wali kota nomor urut 2, M Bobby Afif Nasution. Laporan itu terkait foto Musa Rajeckshah berdampingan dengan Bobby bersama sejumlah ibu-ibu yang beredar di media sosial.
Dalam foto itu terlihat sejumlah orang mengangkat jempol dan telunjuknya, simbol yang digunakan pasangan nomor urut dua. Di bagian belakang terdapat panggung dengan backdrop bertuliskan “Peletakan Batu Pertama Pesantren Tahfidzh Alquran, Yayasan Amal Tahfidz, Jumat 16 Oktober 2020”.
Ini bukan kali pertama Musa Rajeckshah mendapat perhatian terkait Pilkada Kota Medan. Sebelumnya, dia juga sempat jadi sorotan saat menyatakan mendoakan Bobby menjadi wali kota Medan pada acara di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Sumut di Medan, Jumat (18/9). Pidato itu dinilai sebagai bentuk dukungan terbuka, yang disampaikan saat jabatan kepala daerah melekat padanya.
Kasus ini dikabarkan sudah ditutup. Bawaslu beralasan, saat kejadian pasangan calon belum ditetapkan.
Koordinator Divisi Hukum Tim Pemenangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi (AMAN) M Hatta memaparkan, laporan yang mereka buat sebenarnya akumulasi dari yang terjadi selama ini. "Sebelum pasangan calon ditetapkan, Wagub narasinya mendukung calon. Kita sudah mengingatkan, ternyata masih juga patut diduga melakukan hal yang sama, Karena itu kita juga minta agar Bawaslu haruslah mengklarifikasi," harapnya.
Pilkada Kota Medan dijadwalkan digelar 9 Desember mendatang. Dua pasang calon telah ditetapkan KPU Kota Medan, yakni pasangan nomor urut 1, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi, dan pasangan nomor urut 2, M Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman. Akhyar sebelumnya menjabat Wakil Wali Kota/Plt Wali Kota Medan, sedangkan Bobby dikenal sebagai menantu Presiden Joko Widodo.
(mdk/fik)