Gus Ipul-Anas diusung PDIP dan PKB, PKS masih pikir-pikir berkoalisi
PDI Perjuangan resmi mengusung pasangan Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas di Pilgub Jawa Timur 2018. Artinya, koalisi PDIP-PKB yang sejak awal mengusung Saiful, sudah tidak terbantahkan.
PDI Perjuangan resmi mengusung pasangan Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas di Pilgub Jawa Timur 2018. Artinya, koalisi PDIP-PKB yang sejak awal mengusung Saiful, sudah tidak terbantahkan.
Lantas bagaimana dengan partai lain yang sejak bulan Ramadan 2017 lalu diajak berkomunikasi oleh PKB dan Saiful, masihkah terbuka peluang masuk sebagai partai pengusung? Seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) misalnya.
"Tentu kami masih berproses. Sampai saat ini saya katakan, politik di Jawa Timur ini masih dinamis," kata Ketua DPW PKS Jawa Timur, Arif Hari Setiawan di Surabaya, Minggu (15/10).
Bahkan, kata Arif, tidak menutup kemungkinan bahwa PKS dan Gerindra (13 kursi di DPRD Jatim), termasuk dengan partai pemilik tujuh kursi di DPRD Jawa Timur: Partai Amanat Nasional (PAN), akan membentuk poros baru di Pilgub Jawa Timur. Mengingat tiga partai ini sempat menggelar nonton bareng film Pemberontakan G30S/PKI pada September 2017 lalu.
"Oh ya, saya sampaikan, kerja sama (dengan Gerindra) di pusat ini kita upayakan di daerah juga. Tetapi kan tadi saya bilang, kadang-kadang tidak selalu sama," tegasnya.
Sedang terkait keputusan PDIP yang tidak seperti biasanya: selalu mengambil keputusan di last minute, Arif menyebut itu sebagai fatsun politik di masing-masing partai. Dan PKS, ditegaskan Arif, sampai saat ini masih berproses.
"Dan kaitannya dengan dukungan kami (PKS), tentunya masih berproses. Info yang disampaikan Gus Ipul, beliau akan mengajak wakilnya (Anas) untuk berkomunikasi juga (dengan PKS)," ujar Arif.
Tapi, lanjutnya, keputusan koalisi berada di tangan DPP PKS. "Saya perlu sampaikan juga, keputusan bukan ada di kami (DPW). Bahan-bahan komunikasi politik itulah yang akan kami lampirkan, menjadi berkas yang kami usulkan ke DPP."
"Presiden (Presiden PKS, Sohibul Iman) sudah menyampaikan bahwa, enggak boleh ada satu kandidat. Itu minimal dua (Paslon). Terus kaitannya proses di Jawa Timur, itu untuk memenuhi permintaan DPP," sambungnya.
Diakui Arif, di Jawa Timur memang ada dua kandidat kuat, yaitu Khofifah Indar Parawansa, yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Sosial dan Gus Ipul yang juga masih sebagai wakil gubernur Jawa Timur dua periode.
Keduanya adalah kader terbaik Nahdlatul Ulama (NU). Tapi, kata Arif, bukan berarti tidak ada kandidat alternatif yang juga perlu diperhitungkan. "Yang sudah dua itu ya, tapi ada La Nyalla (M Mattalitti) juga. Tapi seperti yang saya katakan, sampai sekarang masih dinamis," jelasnya.
Memang, masih kata Arif, hingga hari ini, dari semua kandidat Pilgub Jawa Timur 2018, yang intens berkomunikasi dengan PKS masih Gus Ipul. "Nama lain banyak. Cuma kita katakan masih kalah intens dengan Gus Ipul," katanya memastikan.
Untuk masalah siapa yang akan diusung partai pemilik enam kursi di DPRD Jawa Timur ini, lagi-lagi Arif mengatakan, akan diumumkan oleh DPP PKS. "Tapi kami belum menyampaikan ke DPP masalahnya. Kami masih memproses paling tidak (ada) dua kandidat. Terhadap Gus Ipul dengan pasangannya sekarang, kita sedang berproses untuk komunikasi.
"Kita kan belum tuntas kan komunikasinya dengan Gus Ipul, plus kami juga berkomunikasi dengan partai lain, begitu. Jadi ini dua arah komunikasi yang harus terbangun untuk koalisi, ya kandidat ya partainya," tandasnya.