Gus Ipul, Khofifah, Risma & Anas paling diinginkan di Pilgub Jatim
Gus Ipul, Khofifah, Risma & Anas paling diinginkan di Pilgub Jatim. Lembaga Riset Surabaya Survei Center (SSC) merilis hasil penelitiannya untuk Pilgub Jawa Timur 2018. Survei yang dilakukan pada 10 hingga 30 Juni 2017 itu, menempatkan lima kandidat dalam 'Top of Mind' nya.
Lembaga Riset Surabaya Survei Center (SSC) merilis hasil penelitiannya untuk Pilgub Jawa Timur 2018. Survei yang dilakukan pada 10 hingga 30 Juni 2017 itu, menempatkan lima kandidat dalam 'Top of Mind' nya.
"Dalam pertanyaan terbuka, setidaknya ada lima kandidat yang diperhitungkan publik untuk berkompetisi sebagai calon gubernur Jawa Timur," kata Direktur SSC, Mochtar W Oetomo, Rabu (12/7).
Lima kandidat itu adalah, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur La Nyalla M Mattalitti.
Dalam pertanyaan terbuka, seandainya Pilgub dilaksanakan saat ini, Gus Ipul mendapat dukungan 26,3 persen, Risma 22,1 persen, Khofifah 13,9 persen, Anas 3,5 persen, dan La Nyalla 2,3 persen.
Mochtar menyebut, dalam surveinya, dia juga memunculkan nama-nama lain seperti; Abdul Halim Iskandar, Hasan Aminuddin, Mahfud MD, Anang Hermansyah, Imam Nahrawi, Nurhayati Ali Assegaf, serta tokoh populer lain di Jawa Timur.
"Namun, hasilnya jauh di bawah elektabilitas kelima kandidat yang masuk Top of Mind. Rata-rata perolehan dukungan mereka, di kisaran angka 2 persen ke bawah," ucap Mochtar.
Sementara menurut peneliti SSC, Moh Edi Mazuki, semua temuan tersebut, menunjukkan adanya kekuatan tokoh lokal di Pilkada Jawa Timur yang sangat kompetitif. "Top of Mind adalah apa yang secara tidak sadar ada di puncak daftar pikiran seseorang. Apa dan siapa yang diingat pertama kali, dianggap paling penting dan sebagainya," kata Edi.
Dalam konteks pemilihan gubernur di berbagai daerah, lanjut dia, selama ini banyak didominasi nama-nama tokoh nasional yang beredar di Jakarta, karena popularitas dan modal politiknya.
"Di Jatim ternyata lain, Top of Mind publiknya, didominasi oleh tokoh-tokoh lokal. Hal ini tentu positif bagi perkembangan stok kepemimpinan lokal di Jatim. Karena nama nama tokoh lokal terbukti lebih dikenal masyarakat," ungkapnya.
Edi menegaskan, nama-nama yang terungkap dalam survei ini, sudah dikenal publik Jawa Timur dan akan sulit digeser dengan tokoh-tokoh baru dalam peta persaingan Pilgub 2018. "Bisa jadi untuk kandidat gubernur, nama-nama teratas akan sulit dikejar dan ditandingi calon baru di Jatim," tambah dosen Univesitas Yudharta ini.
Jika dihubungkan dengan peta kontestasi, masih kata Edi, maka usulan nama gubernur, sepertinya sudah mengerucut dan sulit berubah. "Justru yang ramai dalam kontestasi Pilkada Jatim adalah usulan nama-nama calon wakil gubernur yang akan mendampingi calon yang disebut dalam Top of Mind," paparnya.
Cawagub paling diinginkan di Jatim
SSC juga menyarankan, jika calon gubernurnya berasal dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU), sebaiknya memilih calon wakilnya dari kelompok nasionalis, tokoh NU, Muhammadiyah, pengusaha, birokrat, dan artis.
Dari hasil survei, untuk cawagub dari tokoh nasionalis, mencapi 24,4 persen. Cawagub dari NU (16,9 persen), tokoh Muhammadiyah (11,4 persen), pengusaha (8,9 persen), birokrat (5,9 persen), artis (0,4 persen), dan yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab mencapai 32,1 persen.
"Untuk posisi cawagub, elektabilitas Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas paling tinggi, yaitu 12,9 persen. Disusul Kusnadi (ketua DPD PDIP Jatim) 7,50 persen, La Nyalla 7,40 persen dan artis Anang Hermansyah 6,9 persen," ungkap Edi.
Sekadar informasi, survei SSC ini digelar pada 10 hingga 30 Juni 2017, dengan menggunakan metode multistage random sampling. Untuk respondennya, mencapai 800 orang yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Sedangkan untuk margin of error-nya, mencapai 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Baca juga:
Daftar Cagub Jatim lewat Demokrat, Nurhayati siap lawan Gus Ipul
Pilgub Jatim 2018, bikin Cak Imin dan Khofifah tak lagi mesra
Khofifah sindir Cak Imin: Gak usah galau dan risau, 2019 masih jauh
Bupati Anas patuhi mekanisme partai soal Pilkada Jatim
Maju Pilgub Jatim, Khofifah 'samakan frekuensi dan cek sound'
Manuver Cak Imin pastikan Gus Ipul calon tunggal nahdliyin di Jatim
Ketum PKB minta keluarga besar NU bersatu dalam Pilkada Jawa Timur
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Dimana lokasi Tugu Pahlawan di Surabaya? Tempat wisata di Surabaya yang populer dan wajib dikunjungi selanjutnya adalah Tugu Pahlawan. Monumen yang dibangun di pusat kota Surabaya ini ditujukan untuk mengenang jasa pahlawan yang telah gugur. Di bawah taman Tugu Pahlawan ini terdapat museum yang berisi foto dokumentasi pembangunan Tugu Pahlawan.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.