Gus Irsyad ajak kepala desa pantau penyaluran PKH Pasuruan
Kabar penyalahgunaan Program Keluarga Harapan (PKH) membuat calon tunggal Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf prihatin. Gus Irsyad panggilan Irsyad Yusuf mengajak kepala desa Pasuruan untuk memantau penyalurannya, supaya PKH tidak dimanfaatkan salah satu pasangan calon (Paslon) Gubernur Jatim.
Kabar penyalahgunaan Program Keluarga Harapan (PKH) membuat calon tunggal Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf prihatin. Gus Irsyad panggilan Irsyad Yusuf mengajak kepala desa Pasuruan untuk memantau penyalurannya, supaya PKH tidak dimanfaatkan salah satu pasangan calon (Paslon) Gubernur Jatim.
"Saya meminta kepala desa untuk memantau penyaluran PKH. Saya tidak ingin ada kecurangan di Pasuruan," kata Gus Irsyad, Sabtu (5/5).
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada di Jawa Timur akan melawan kotak kosong? Hal ini membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberi tambahan waktu untuk perpanjangan pendaftaran pasangan calon (paslon) selama 3 hari."Ada lima daerah di Jatim yang hanya ada satu paslon yang mendaftar, atau calon tunggal. Sehingga akan diberi tambahan waktu perpanjangan pendaftaran paslon sebanyak 3 hari," kata Komisioner KPU Jatim, Choirul Umam, Jumat (30/8).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
Gus Irsyad mengaku sudah mendengar kabar pemanfaatan PKH untuk kepentingan kampanye salah satu pasangan calon Gubernur Jawa Timur. Untuk itu, pihaknya langsung menyisir daerah-daerah di Pasuruan. Hingga saat ini, ujar dia, belum ditemukan penyimpangan penyaluran PKH di wilayah Pasuruan.
Untuk memastikan ada atau tidak penyimpangan PKH, Adik Gus Ipul ini sudah mengajak kepala desa sebagai ujung tombak melakukan pengawasan. Menurut dia, jika ditemukan adanya penyimpangan, pihaknya meminta supaya kasusnya dilakukan penyelesaian pengusutan kasus.
Dalam aturan, pasangan calon pilkada atau pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim tidak diperkenankan menggunakan fasilitas negara untuk mendukung kampanye, begitu juga dengan pemakaian program negara. Jika ditemukan pelanggaran dengan bukti faktual, pemakaian fasilitas atau program PKH bisa mendatangkan sanksi administrasi bahkan pidana dalam pemilihan umum (Pemilu).
"Saya ingin ada komitmen dari paslon gubernur Jatim. Jangan gunakan program PKH, buatlah masyarakat tertarik dengan program," ujarnya.
Selain mengajak kepala desa, Gus Irsyad mengaku juga melakukan koordinasi dengan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk melakukan pengawasan dalam proses pemilihan gubernur. Panwaslu, ujar dia, memiliki peran sangat strategis untuk terlibat dalam aktif dalam penyelenggaraan pilgub.
"Sekali lagi berkompetisilah yang sehat, saya ingin Pasuruan aman dari praktek-praktek kecurangan dalam pilgub," jelas dia.
Sementara kasus PKH di Jatim terus meluas, setelah Lamongan informasi yang beredar daerah-daerah di Jatim juga terjadi tindakan dugaan penyalahgunaan PKH. Dari temuan organisasi kemasyarakatan, FAM GMNI dan Jampi Jawa Timur menemukan dugaan kecurangan di Tulungagung, Blitar, dan Kediri.
Modus yang dilakukan adalam pendamping PKH melakukan foto bersama dengan mengacungkan telunjuk sebagai bukti simbolis dukungan salah satu paslon. Bahkan ada pendamping yang sengaja berfoto dengan pasangan calon nomor satu.
(mdk/hhw)