Gus Yahya Buka Suara Wacana PBNU Ambil Alih PKB
Gejolak antara PBNU dan PKB kembali mencuat. Bahkan muncul wacana PBNU mengambilalih PKB.
Gejolak antara PBNU dan PKB kembali mencuat. Bahkan muncul wacana PBNU mengambilalih PKB. Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf buka suara soal isu tersebut.
"Soal PKB tadi ya yang jelas sekarang realitasnya ada masalah seperti ini. Kalau asal-usulnya PKB didirikan oleh struktur PBNU resmi, itu ada pakai SK, tim untuk mendirikan dan lain sebagainya, dulu waktu itu ya, waktu itu itu resmi,” kata Yahya usai rapat pleno, di Jakarta, Minggu (28/7).
Gus Yahya itu pun belum bisa menyimpulkan apakah wacana mengembalikan PKB menjadi di bawah kendali NU akan terjadi atau tidak.
“Nah apakah nanti mau dikembalikan jadi organnya NU misalnya ya. Kita belum tahu gitu soal aspirasi, soal komunikasi dan lain sebagainya toh ya, ini masih sangat awal sekali,” tuturnya.
Sebab, lanjut Gus Yahya, hasil rapat pleno yang disepakati bahwa perseteruan dengan PKB telah menjadi masalah yang serius untuk ditanggapi sesuai desakan dari kader NU.
PBNU mengutus Wakil Ketua Rais Aam PBNU Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni untuk menyelesaikan gejolak dengan PKB.
“Kita lihat nanti gitu nah yang penting sekarang PBNU sudah berikan mandat kepada dua orang tadi untuk bekerja, nah dan ini akan segera secara intensif dilakukan tugas-tugasnya. nah kita ikuti karena ini akan sangat dinamis,” tuturnya.
“Makanya kalau ditanya deadline ya kita tidak bisa menyebut dengan pasti. Jangan-jangan besok sudah selesai masalahnya, ini dinamis sekali ini urusan begini ini tidak bisa diukur dengan jelas sejak awal,” tambah dia.
Sebelumnya, Sekjen PBNU Gus Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menuturkan pihaknya sedang mendiskusikan pembentukan pansus untuk mengembalikan PKB ke PBNU.
"Pansus itu bakal disebut sebagai Tim Lima yang bekerja untuk meluruskan sejarah PKB," terang Gus Ipul, Jumat (26/7).
Wali Kota Pasuruan itu menegaskan bahwa pemilik sah partai politik yang dipimpin Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar itu adalah NU.
"Langkah ini (membentuk Tim Lima) setelah melihat pernyataan elite PKB yang ahistoris. Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB," ungkap mantan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2009-2019 itu.