Hanura dinilai terburu-buru deklarasi Wiranto sebagai Cawapres
jika Hanura berkomitmen mendorong Wiranto maju sebagai cawapres, maka harus berhati-hati dalam memilih sosok Capres yang tepat. Jangan sampai, calon presidennya hanya memiliki elektabilitas kurang dari 20 persen.
Partai Hanura resmi mendeklarasikan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura yang juga Menko Polhukam, Wiranto sebagai calon wakil presiden. Mulai saat ini, seluruh kader Hanura dari tingkat pusat sampai ranting diinstruksikan untuk memasang foto Wiranto.
Direktur eksekutif Median, Rico Marbun melihat belum ada keuntungan bagi Partai Hanura mendeklarasikan Menko Polhukam Wiranto sebagai calon wakil presiden. Hanura ataupun partai lain dinilai terburu-buru mengumumkan calon wakil presiden.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
"Menurut saya jangan terburu-buru mendeklarasikan si A, si B, si C," kata Rico di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (22/2).
Menurutnya, jika Hanura berkomitmen mendorong Wiranto maju sebagai cawapres, maka harus berhati-hati dalam memilih sosok Capres yang tepat. Jangan sampai, kata Rico, calon presidennya hanya memiliki elektabilitas kurang dari 20 persen.
"Kalau menurut saya belum ada keuntungan politiknya baik itu Hanura untuk Pak Wiranto. Bagaimana kalau ternyata menjelang setelah akhir 2018 suara Pak Jokowi di bawah 20 persen dan terus menurun. Kan rugi yang mau jadi cawapresnya. Dilihat saja dulu,"
Rico enggan membandingkan Wiranto dengan nama-nama calon wakil presiden lain yang mulai bermunculan. Dia hanya mengingatkan Hanura atau partai lain harus berhati-hati memilih calon presiden.
"Saya pesan saja sebagai lembaga survei. Silakan mau jadi capres atau cawapres terserah. Tapi memilih capresnya hati-hati. Jangan sampai memilih capresnya yang turun," kata Rico.
Diberitakan sebelumnya, Partai Hanura mendeklarasikan Menko Polhukam Wiranto sebagai calon Wakil Presiden pada pemilu 2019. Deklarasi tersebut disampaikan Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta saat Syukuran Partai Hanura Lolos sebagai Peserta Pemilu 2019, di Jakarta, Kamis (22/2).
Dalam syukuran tersebut, Ketua Dewan Pembina Partai Hanura yang juga Menko Polhukam Wiranto, Ketua Dewan Kehormatan, jajaran pengurus DPP, ketua dan sekretaris DPD Partai Hanura dari seluruh Indonesia, serta ketua dan seketaris DPC Partai Hanura dari seluruh Indonesia.
Oesman Sapta menegaskan, melalui forum syukuran partai tersebut, Hanura menjagokan Wiranto sebagai calon wakil presiden.
"Berdiri saudara-saudara, nyatakan Pak Wiranto sebagai calon Wapres dari Partai Hanura," seru pria yang akrab disapa OSO.
OSO kemudian bertanya kepada kader Hanura yang hadir. "Siapa calon Wapres dari Partai Hanura?".
Para pengurus Partai Hanura kompak menyebut nama Wiranto. "Pak Wiranto."
(mdk/noe)