Hanura Soroti Kepemimpinan AHY: Sedikit Aja Ada Gerakan di Demokrat Langsung Pucat
Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura, Inas Nasrullah menyebut, gerakan kudeta tersebut hanya terdiri dari segelintir orang saja. Namun, sikap AHY terlalu panik.
Partai Demokrat tengah dirundung masalah. Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap ada upaya merebut kursi kepemimpinannya secara paksa.
Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura, Inas Nasrullah menyebut, gerakan kudeta tersebut hanya terdiri dari segelintir orang saja. Namun, sikap AHY terlalu panik.
-
Kapan AHY mulai bertugas sebagai ketua partai Demokrat? Sebelum bertugas sebagai ketua partai Demokrat di tahun 2016, AHY sempat menduduki pangkat Mayor.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan AHY menerima Bintang Mahaputera Nararya? Agus Yudhoyono, yang baru saja dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya oleh Presiden Jokowi, tampak didampingi oleh Annisa Pohan. AHY, seperti yang telah kita ketahui, merupakan salah satu menteri yang mendapatkan penghargaan tersebut di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu (14/8) yang lalu.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Kenapa penampilan Menteri AHY dan Basuki Hadimuljono menjadi sorotan? Penampilan AHY dan Basuki Hadimuljono Disorot Selain kemeriahan acara, sorotan juga tertuju pada gaya berpakaian dari AHY yang tampak necis dan gagah dengan setelan jas dan peci hitam.
-
Mengapa Partai Demokrat akan membahas arah politiknya? "Nah kita akan melangkah ke mana? Karena ini nasib bangsa dan negara yang sedang kita perjuangkan, tentu kita akan dalami betul setiap data dan fakta serta harapan dari rakyat untuk Indonesia yang lebih baik,"
"AHY menyebut ada gerakan upaya merebut paksa Partai Demokrat, tapi ternyata gerakan tersebut hanya terdiri dari segelintir orang saja yang sudah dipecat. Nah! Kalau hanya segelintir, kenapa AHY panik dan tercekat?," katanya, Selasa (2/1).
Inas menduga, kepanikan AHY memang karena kepemimpinannya tidak mengakar di Demokrat. Sehingga, ia langsung pucat ketika ada masalah sedikit.
"Jangan-jangan karena dia sama sekali nggak mengakar di Partai Demokrat! Sehingga sedikit aja ada gerakan di partai Demokrat, langsung pucat!," ujarnya.
Inas juga menyoroti tudingan Andi Arief kepada Kepala Staf Presiden Moeldoko yang ingin merebut Demokrat. Menurutnya, pernyataan Andi Arief hanya untuk menaikkan panggung Demokrat.
"Tuduhan Andi Arif kepada pak Moeldoko hanyalah sekedar orang sedang main silat sendirian, di atas panggung Demokrat yang sudah lama sekarat, ketika diserahkan kepada anak muda yang tidak punya kemampuan kepemimpinan yang kuat," ucapnya.
Moeldoko Disebut Terlibat Upaya Kudeta AHY
Sebelumnya, Partai Demokrat mengungkap pejabat di lingkaran Presiden Joko Widodo yang berupaya mengambil alih kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono. Dia adalah Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan Moeldoko menyalahgunakan kekuasaan dengan cara mencatut nama Presiden Joko Widodo.
"Ini bukan soal Demokrat melawan Istana, atau Biru melawan Merah. Ini soal penyalahgunaan kekuasaan dengan mencatut nama Presiden," kata Herzaky lewat keterangan tertulis kepada merdeka.com, Senin (1/2).
Dia menjelaskan cara Moeldoko berupaya 'menggoyang' posisi AHY dengan langsung menemui para kader Demokrat. Hal ini terungkap dari pengakuan, kesaksian, dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat.
Tujuan pengambilalihan itu untuk kepentingan terkait calon presiden 2024.
"Mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," tegas dia.
Demokrat masih menunggu respons dari Presiden Jokowi mengenai polemik ini. Herzaky mengaku sudah mendapat info jika Jokowi sudah membaca surat dari AHY.
"Kami mendapat info kalau Bapak Presiden sudah membaca surat dari kami," tandas Herzaky.
(mdk/gil)