Hanura Terancam Gagal Lolos ke DPR, Wiranto Sebut Ada Perjuangan yang Salah
Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto menanggapi partainya yang terancam tak lolos parlemen versi hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei. Wiranto menilai ada perjuangan yang salah sehingga partai di bawah kepemimpinan Oesman Sapta Odang itu tak bisa mencapai ambang batas parlemen 4 persen.
Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto menanggapi partainya yang terancam tak lolos parlemen versi hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei. Wiranto menilai ada perjuangan yang salah sehingga partai di bawah kepemimpinan Oesman Sapta Odang (Oso) itu tak bisa mencapai ambang batas parlemen 4 persen.
"Kalau dulu lolos, sekarang enggak lolos, berarti perjuangannya ada yang salah," ujar Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/4).
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Bagaimana penampilan Wulan Guritno saat pemotretan? Cantik bak masih gadis, hot mama satu ini memancarkan pesona kecantikan natural di momen golden hour. Dalam pose mengenakan gaun mini yang berpotongan flowy, Wulan Guritno berhasil mencuri perhatian netizen dengan penampilannya yang terlihat sangat muda dan segar.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
Wiranto mengatakan hal tersebut lantaran pada dua Pemilu sebelumnya, Hanura selalu lolos ambang batas 4 persen. Namun, pendiri dan mantan Ketum Hanura itu menyebut bahwa kalah menang dalam kontestasi politik nasional adalah hal yang biasa.
"Kalau kemudian (pemilu) 2019 enggak lolos ya enggak ada masalah. Karena parpol itu momen perjuangan, perjuangan secara kolektif kan," ucapnya.
Dia meminta pimpinan pusat Partai Hanura untuk mengevaluasi penyebab kegagalan tak bisa masuk Senayan. Wiranto menegaskan saat ini dirinya masih fokus mengerjakan tugas sebagai Menko Polhukam sehingga belum tertarik terlibat dalam proses evaluasi partai.
"Kita tunggu yah kan mau dievaluasi kita persilakan nanti DPP hanura untuk mengkalkulasi, mengevaluasi. Nanti dari sana kan menemukan hal-hal yang kira-kira menghambat partai ini untuk bisa lolos," jelasnya.
Dari hitung cepat yang dibuat Poltracking mencatat, tujuh parpol diprediksi tidak dapat melenggang ke Gedung DPR RI. Mereka adalah Perindo, Berkarya, PSI, Hanura, PBB, Garuda, dan PKPI.
Koordinator Quick Count Poltracking Indonesia, Arya Budi mengatakan, perolehan suara ketujuh parpol pada perhitungan suara resmi nanti dapat berubah meskipun kecil.
Hasil quick count itu, disebut Arya, menegaskan presisi data hasil survei terakhir yang mereka lakukan. Survei itu memprediksi ada 9 partai yang lolos. Cocok dengan hasil quick count pasca-pemilu.
"Jadi ada sisa 5% ini tentu tidak terlalu mengubah. Biasanya tren itu, kalau sudah separuhnya data masuk, itu tidak terlalu mengubah, apalagi ini data sudah 90% lebih"," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (18/4).
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.
(mdk/bal)