Hasil survei 1 persen, Ahmad Syaikhu akan sosialisasi keliling Jabar
Posisi bakal calon Wakil Gubernur Jabar Ahmad Syaikhu tidak begitu mentereng dalam survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI-Denny JA). Syaikhu tidak masuk dalam bakal cawagub potensial karena hanya memiliki elektabilitas di angka satu persen.
Posisi bakal calon wakil gubernur Jabar Ahmad Syaikhu tidak begitu mentereng dalam survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI-Denny JA). Syaikhu tidak masuk dalam bakal cawagub potensial karena hanya memiliki elektabilitas di angka satu persen. Lantas apa kata Syaikhu mengomentari hasil survei tersebut?
"Tentu bersyukurnya, dari dulu enggak masuk perhitungan survei sekarang sudah dimasukkan," kata Syaikhu yang merupakan Ketua DPW PKS Jabar tersebut, saat dihubungi, Senin (9/10).
Dari 19 nama yang dibidik sebagai bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Aa Gym mendapatkan elektabilitas sebesar 14,9 persen, Desi Ratnasari 12 persen, Uu Ruzhanul Ulum 10,1 persen, Rieke Dyah Pitaloka 9,8 persen, Puti Guntur Soekarnoputri 5,5 persen, Bima Arya 3,9 persen, Taufik Hidayat 3,6 persen, Aceng Fikri 3 persen sementara sisanya hanya berada di kisaran satu persen.
Yang dimaksudkan bersyukur, kata wakil wali kota Bekasi ini, lantaran baru kali ini namanya masuk survei, sehingga wajar jika hasil survei menunjukkan angka di sekitar satu persen
"Tentu kita akan mencari survei-survei pembanding. Kita harapkan ada juga lembaga survei lainnya menampilkan angka-angkanya," jelasnya.
Untuk meningkatkan elektabilitas, Syaikhu mengaku mendapat tugas dari Tim Pemenangan Wilayah (TPW) untuk lebih gencar lagi bersafari keliling Jawa Barat.
"Salah satu keputusan TPW saya diminta keliling ke seluruh kelompok di Jawa Barat. Baru 14 kota kabupaten yang saya datangi," jelasnya.
Dengan melakukan safari tersebut pada November 2017 mendatang lantas dirinya akan kembali dievaluasi dan kembali dilihat peningkatan elektabilitas dan popularitas. "Kita akan lakukan sendiri survei oleh PKS di mana kita meyakini bahwa ini survei betul-betul tidak ada politisasi nilai angka hasil surveinya," tandasnya.