Hasto Prediksi Capres PDIP Diumumkan pada Juni 2023
Terkait siapa sosok yang menggantikan Jokowi dan sesuai dengan visi misi PDIP, Hasto enggan menjawabnya. Dia justru menyebut saat ini PDIP terus melakukan komunikasi dan berdialog dengan sejumlah partai lain.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memprediksi sosok Calon Presiden (Capres) yang akan diusung partai berlambang banteng ini akan diumumkan pada Juni 2023 mendatang.
Dia mengungkapkan, saat ini PDIP sedang merumuskan visi misi capres dan cawapres. Visi misi ini disiapkan Balitpus PDIP, Megawati Institute dan tim dari istana negara.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kenapa Hasto ingin mencegah pertemuan Prabowo dan Megawati? Noel menjelaskan, sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan. Namun, dia mengungkapkan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memiliki kepentingan agar pertemuan Prabowo dan Megawati tidak terwujud. Akan tetapi, Noel tidak menjelaskan secara detail apa alasannya. "Hasto punya kepentingan agar kedua tokoh ini jangan sampai ketemu," ucapnya.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
"Progres visi misi capres dan cawapres disiapkan Balitpus PDI Perjuangan dan Megawati Institute. Juga kami hubungkan dengan tim di istana. Itu sudah 80 persen," katanya di UGM, Senin (10/10).
Terkait siapa sosok yang menggantikan Jokowi dan sesuai dengan visi misi PDIP, Hasto enggan menjawabnya. Dia justru menyebut saat ini PDIP terus melakukan komunikasi dan berdialog dengan sejumlah partai lain.
"Fakta yang ada ketika Bu Mega melahirkan kepemimpinan Pak Jokowi pada bulan Maret 2014 dan kemudian terpilih oleh rakyat secara langsung tapi kan ada permainan-permainan politik yang menyandera kekuasaan pemerintah dari rakyat itu," ujarnya.
"Karena itulah PDI Perjuangan terus melakukan dialog agar terbangun kerjasama partai politik sehingga secara ideal apa yang disuarakan rakyat melalui Pilpres dengan apa yang diperoleh di parlemen itu senapas untuk mendapatkan 50 persen plus satu di parlemen," sambung Hasto.
Kerjasama antar partai ini nantinya akan menjadikan pemerintahan yang ideal. Hasto menerangkan, pemerintahan yang ideal ini karena memiliki legitimasi elektoral dan legitimasi parlemen.
Dia mengatakan PDIP kemungkinan akan mengumumkan capres yang dideklarasikan pada Juni 2023 mendatang. Nantinya pengumuman itu akan disampaikan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Pak Jokowi dulu diumumkan Bu Mega pada bulan Maret 2014. Pemilunya (2014) pada bulan Juni. Kalau kita pakai analogi, ya kira-kira Juni tahun depan. Pas bulan Bung Karno," tutup Hasto.
(mdk/fik)