Hasto Ungkap Kejutan di Rakernas IV PDIP, Cawapres Ganjar Diumumkan?
Ketum PDIP Megawati dan Presiden Jokowi dijadwalkan datang.
Ketum PDIP Megawati dan Presiden Jokowi dijadwalkan datang.
Hasto Ungkap Kejutan di Rakernas IV PDIP, Cawapres Ganjar Diumumkan?
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV di Kemayoran, Jakarta Pusat dimulai pada Jumat, 29 September sampai Minggu, 1 Oktober 2023.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto berbicara terkait surprise. Ketika ditanya terkait kemungkinan pengumuman sosok Cawapres pendamping Ganjar Pranowo, Hasto mengatakan, PDIP selalu menyiapkan desain politik kejutan ketika melaksanakan hajatan.
"Ya, di dalam desain politik element of surprise selalu ada melatarbelakangi desain. Desain ini element of surprise bisa pada tempatnya, bisa pada event dalam memilih momentum itu, juga bisa pada figurnya. Juga bisa pada siapa yang datang, siapa yang diumumkan bersama-sama, sehingga bagi kami merancang element of surprise ini dari berbagai aspek sehingga nanti ada suatu puncak yang mendorong gerak dukungan dari rakyat terhadap Pak Ganjar Pranowo dan wakil yang akan mendampingi Pak Ganjar. Eh saya Nyaris keceplosan (soal nama bacawapres Ganjar)," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/9).
Menurut Hasto, Rakernas IV PDIP akan diisi dengan pembekalan kepada calon legislatif (caleg), sampai membahas isu strategis menyambut Pilpres 2024, khususnya terjait pemenangan Ganjar Pranowo.
"Rakernas akan dimulai pada 29 september, hari Jumat jam 14.00 WIB, kemudian dilanjutkan hari Sabtu untuk pembekalan caleg, fokus pada pileg, dan kemudian ditutup hari Minggu setelah dibahas agenda-agenda terkait dengan pemenangan pilpres," bebernya.
Hasto mengatakan hari pertama Rakernas IV akan menyoroti tentang isu pertanian, karena PDIP menginginkan terciptanya kedaulatan pangan di Indonesia.
"Sebab, pangan terbukti menjadi lambang supremasi negara di dunia internasional. Hari kedua pembekalan caleg, hari ketiga berbicara Pilpres," ucap dia.
Dia juga mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan menyampaikan arahan saat Rakernas IV PDIP.
"Pidato Bu Megawati akan dilakukan. Demikian pula Bapak Presiden Jokowi, dilakukan di Kemayoran. Nanti pada hari pertama akan hadir juga perwakilan petani dari seluruh Indonesia," tutur Hasto.
PDIP Bahas Isu Kedaulatan Pangan
Jelang Rakernas, PDIP melaksanakan diskusi bertema inovasi teknologi dan kebijakan politik-ekonomi untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang dilaksanakan di kantor DPP PDIP.
Diskusi bertema pangan itu menjadi rangkaian prarakernas IV PDIP yang nantinya dilaksanakan pada akhir September 2023.
Peneliti dan Ahli Teknologi Budidaya Kedelai Ali Zum, serta tiga guru besar IPB seperti Bayu Khrisnamurt, Dwi Andreas Santoso, dan Aris Purwanto hadir dalam diskusi.
Ali Zum dalam diskusi membahas tentang sebuah negara bisa dikatakan maju, apabila bangsa tersebut punya nasionalisme tinggi demi menciptakan kedaulatan pangan.
"Negara yang maju adalah negara yang punya nasionalisme tinggi. Pangan itu bukti nasionalisme, karena pangan adalah garda terdepan dari kedaulatan suatu bangsa," kata Ali Zum dalam diskusi.
Dia menyebut, kedaulatan pangan sebenarnya menjadi wujud dari sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta atau Sishankamrata.
Menurutnya, Indonesia menjadi negara yang mampu mewujudkan kedaulatan pangan karena sektor pertanian ada seluruh daerah di Indonesia.
"Di situ lah sishankamrata itu terbukti di dalam pangan Indonesia, karena rakyat bisa memproduksi pangan. Hampir di semua daerah bisa di sektor pertanian," ujar Ali Zum.
Namun, dia merasa prihatin praktik di lapangan belakangan ini masih menunjukkan Indonesia belum selesai mewujudkan kedaulatan pangan.
Ali Zum kemudian mencontohkan tentang masih kurangnya perhatian negara di sektor pertanian kedelai dengan tidak membuat kebijakan tepat di sektor tersebut.
"Mulai dari impor sampai birokrasinya, menutup pangsa pasar dari berbagai petani lokal di Indonesia. Kedelai sebagus ini, saya tawarkan kepada pengrajin, ditawarkan, kalau boleh Rp9 ribu. Apa enggak rugi sebagai petani lokal dengan kedelai impor," ucap dia.
Menurut dia, Indonesia harus cepat mewujudkan kedaulatan pangan dengan adanya potensi krisis makanan pada 2025.
"Ini ancaman pangan, krisis 2025 bahwa saya meyakini pada 2025 ini akan terjadi gejolak dunia, karena sudah dimulai sebelum perang Rusia-Ukraina. Ini yang menyebabkan matinya distribusi pangan dan logistik pupuk," imbuh Ali Zum.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri mengatakan, aspek teknologi baik on-farm maupun off-farm hanya berpengaruh sekitar 30 persen pada kedaulatan pangan. Maka dari itu, aspek kebijakan politik ekonomi memegang peran lebih penting.
"Yang kedua adalah bahwa PDI Perjuangan melalui saran dari narasumber akan memastikan bahwa kebijakan impor itu akan ditekan dan mengutamakan produksi dalam negeri," sambungnya.
Lanjut, Rokhmin menjelaskan perlunya menekankan pada output atau hasil dalam rangka mensejahterakan petani.
"Dengan demikian, petani sejahtera, konsumen happy, dan ekonomi nasional dari basis pangan ini akan tumbuh kembang," timpalnya.
Reporter magang: Anin Yoelianto