Hasyim Muzadi: Mahfud MD sedang meniti karier politik
"Jadi, tidak ada masalah Mahfud MD bersedia menjadi tim sukses dalam Pemilu Presiden 2014," kata Hasyim.
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menilai kesediaan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang juga tokoh NU, Mahfud MD , menjadi tim sukses pasangan Prabowo-Hatta itu karena dia sedang meniti karier dalam dunia politik.
"Jadi, tidak ada masalah Mahfud MD bersedia menjadi tim sukses dalam Pemilu Presiden 2014," ujarnya ketika ditemui di Kudus di sela-sela persiapan pernikahan anaknya yang keenam dengan anak salah seorang kiai asal Kecamatan Gebog, Kudus, di Kudus, Selasa (27/5).
Menurut tokoh NU yang mengaku turut berperan dalam memperkenalkan Mahfud MD sebagai bakal calon presiden itu, Mahfud MD kini sedang meniti karier di bidang politik, karena masih muda.
"Mantan Ketua MK tersebut juga diajak keliling untuk mendapatkan kesempatan berpidato, tapi karena ketika di PKB dianggap tidak lancar, maka dia akhirnya ambil alternatif sendiri. Tentunya boleh saja hal itu dilakukan," ujarnya.
Terkait keterlibatan Mahfud di NU, kata Hasyim, dia tergolong baru. "Kalaupun ada tokoh partai yang mengklaim mendapat dukungan dari NU, maka hanya dari kalangan komunitas NU, bukan warga NU secara keseluruhan," katanya.
Meskipun tokoh serta warga NU memiliki pilihan yang berbeda pada Pilpres 2014, tokoh yang lebih suka kepada pasangan Jokowi - JK itu meyakini hal itu tidak akan menimbulkan gesekan.
Apalagi, kata dia, masyarakat sudah terbiasa dengan pemilu dari tingkat pemilihan kepala desa, bupati, gubernur dan calon anggota legislatif.
"Artinya, ketika sebelumnya berbeda pilihan bisa saja saat ini memiliki pilihan yang sama sehingga gesekan dimungkinkan kecil terjadi," ujarnya.
Warga NU, kata dia, memiliki kebebasan dalam memilih salah satu pasangan capres dan cawapres yang dianggap sesuai.
Ia mengakui dukungan dirinya terhadap pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya sebatas memberikan dukungan dan tidak terjun langsung.
"Jika masuk ke dalam tim sukses, tentunya bersifat operasional," ujar tokoh yang menganggap periode untuk terjun langsung bagi dirinya sudah lewat dikutip antara.
Setelah Mahfud MD batal diusung oleh PKB menjadi bakal capres, akhirnya dia menyeberang ke poros Partai Gerindra yang mengusung pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, sedangkan PKB sendiri bergabung ke poros PDI Perjuangan yang mengusung Jokowi-Jusuf Kalla.
Baca juga:
Cak Imin bantah tak tawarkan Mahfud MD jadi cawapres Jokowi
Para kiai sepuh di Kediri restui Mahfud MD ketua timses Prabowo
Mahfud MD sebut kasus SDA bakal ganggu suara Prabowo-Hatta
4 Pembelaan Mahfud MD jadi 'jenderal' pemenangan Prabowo-Hatta
Mahfud MD punya keyakinan pasangan Prabowo-Hatta bakal menang
-
Mengapa Prabowo menanggapi singkat keputusan Mahfud Md? "Itu hak politik," kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Apa tindakan medis yang dijalani oleh Prabowo Subianto? Prabowo diketahui baru saja menjalani tindakan medis berupa operasi besar hingga melibatkan tim dokter profesional dari kalangan TNI.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Apa yang dikabarkan oleh Bahlil Lahadalia terkait pengunduran diri Mahfud MD? Bahlil pun meminta agar seluruh pihak menunggu informasi resmi dari Mahfud apakah benar akan mengundurkan diri atau tidak. "Jadi tunggu saja ya, kalau memang itu benar baru saya kasih tanggapan,"
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.