Hatta Rajasa sindir koalisi parpol SBY yang banyak tapi rapuh
Biasanya Hatta tak mau komentar politik di jam kerja. Kini setelah Pileg, dia tak bisa menahan diri.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa termasuk salah satu pejabat berlatar politikus yang tak mau ditanya tentang aktivitasnya di luar kantor. Selama ini, wartawan mahfum bila dia hanya bersedia membicarakan kiprah sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) saat akhir pekan.
Tapi, dua hari selepas pemilihan umum legislatif, Hatta sulit menahan diri buat mengomentari kemungkinan koalisi partai-partai menuju momen pemilihan presiden.
Kejadian pertama terjadi pada malam apresiasi 9 tahun pelaksanaan asas cabotage di Indonesia, yang digelar oleh Asosiasi Pemilik Kapal Indonesia (INSA) di jakarta, Kamis (10/4). Hatta ditanya mengenai pemilu, saat hadir dalam kapasitas menteri. Sebelum menjawab pertanyaan wartawan, dia mencopot pin kementerian melekat di dada kanannya.
Hari ini, Jumat (11/4), kegiatan jumpa pers soal perkembangan ekonomi di Kemenko Perekonomian, berubah jadi pemaparan peta politik dari perspektif PAN. Hatta mengatakan, nyaris tidak mungkin bila ada partai ingin sendirian membentuk pemerintahan.
"Partai untuk mencalonkan presiden perlu membangun kebersamaan. Membangun kebersamaan untuk membentuk pemerintahan, menurut saya pemerintahan membutuhkan dukungan," ujarnya.
Besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini lebih jauh mengingatkan bahwa siapapun nanti yang berniat menyusun koalisi, harus yakin bahwa partai yang digandeng memiliki kesamaan visi.
"Jangan banyak partainya tapi memutuskan sesuatu yang kritis pada balik badan," cetusnya.
Hatta tidak menjelaskan lebih jauh, apakah komentarnya itu menyangkut soal kegagalan Partai Demokrat menjaga koalisi dalam Sekretariat Gabungan sepanjang 2009-2014.
"Enggak tahu saya," ucapnya sambil tersenyum saat ditanya apakah ucapannya itu sindiran pada beberapa partai lingkaran koalisi yang kerap berseberangan dengan pemerintah, semisal PKS dan Golkar.
Dia pun lantas menyesal ketika diingatkan telah bicara politik dalam jam kerja ataupun tidak mencopot pin. Hatta menyalahkan wartawan lantaran kerap memancing-mancing komentarnya soal hasil pemilu.
"Iya nih, karena kalian sih, jadi suka melanggar."