Hayono Isman jadi Wakil Ketua Dewan Pertimbangan NasDem
Hayono Isman jadi Wakil Ketua Dewan Pertimbangan NasDem. Hayono memilih bergabung dengan Partai NasDem karena partai pimpinan Surya Paloh itu dinilai konsisten menjalankan amanat reformasi dan bisa berpikir out of the box.
Satu lagi mantan kader Partai Demokrat menyeberang ke partai lain. Mantan anggota dewan pembina Partai Demokrat Hayono Isman didapuk menjadi Wakil ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasional Demokrat (NasDem). Pengangkatan ini disahkan dengan keluarnya Surat Keputusan (SK) bernomor DPP Partai NasDem 069/DPP/Nasdem/III/2017 pada Rabu (22/3) kemarin. SK tersebut diumumkan pada acara penutupan Konsolidasi Fraksi Partai NasDem se-Indonesia, di Bandung, Jawa Barat.
"Mas Hayono sebagai Wakil Ketua dewan Pertimbangan dan Pak Siswono sebagai Ketua Dewan Pertimbangan," kata Ketua DPP Partai NasDem, Jhonny G Plate saat dihubungi merdeka.com, Kamis (23/3).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Bagaimana Partai Demokrat menentukan arah politiknya? "Setelah itu mungkin ke depannya baru lah akan diputuskan berdasarkan harapan masyarakat pro perubahan, pro perbaikan, yang telah meletakkan aspirasi dan harapannya kepada Demokrat selama ini,"
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Mengapa Partai NasDem memutuskan untuk mengusung Ilham Akbar Habibie sebagai calon gubernur Jawa Barat? Saya menduga lebih banyak pada kedekatan historis antara Pak Surya Paloh dan Pak Habibie. Daripada soal reputasi politik. Kalau dari reputasi akademis saya kira tidak perlu dipertanyakan.
Hayono memilih bergabung dengan Partai NasDem karena partai pimpinan Surya Paloh itu dinilai konsisten menjalankan amanat reformasi.
"Saya memilih masuk Partai Nasdem karena partai kebangsaan ini konsisten dengan amanat Reformasi ini," ujar Hayono melalui pesan tertulisnya.
Di mata Hayono, Partai NasDem menjadi salah satu partai yang berani mengambil sikap di luar kebiasaan partai lain. Semisal mendukung Wali kota Bandung Ridwan Kamil sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023.
Dukungan NasDem, kata Hayono, diberikan tanpa mahar politik. Kemudian, setelah terpilih, Kang Emil diminta untuk mengamalkan Pancasila dan tidak diperbolehkan bergabung ke partai politik termasuk Partai NasDem.
"Partai Nasdem berani mengambil langkah 'out of the box' yang seperti saat mencalonkan Ridwan Kamil sebagai Calon Gubernur Jawa Barat tanpa mahar. Apabila terpilih menjadi Gubernur jadikan Jawa Barat sebagai 'benteng Pancasila' dan dilarang menjadi anggota parpol termasuk anggota Partai Nasdem," ucapnya.
Untuk diketahui, Hayono sempat bersitegang dengan Partai Demokrat. Hal ini dikarenakan dia lebih memilih mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI. Padahal, Partai Demokrat memutuskan mengusung Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni bersama PAN, PKB dan PPP.
Partai Demokrat menilai sikap Hayono melanggar AD/ART Partai dan akan direkomendasikan untuk dipecat karena mendukung calon lain yang bukan diusung Partai Demokrat di Pilgub DKI.
(mdk/noe)