Hidayat Nur Wahid: Seni lawak bisa berperan membangun bangsa
"Dagelan bisa jadi alat negosiasi dan diplomasi juga," kata Hidayat.
Seni dagelan (lawak) diyakini bisa berperan membangun bangsa. Untuk itu, para pelaku seni dagelan hendaknya terus mengembangkan kreativitas lawakan yang mendidik dan meninggalkan lawakan yang merendahkan nilai-nilai kemanusiaan.
Demikian diungkapkan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI, Hidayat Nur Wahid, saat menerima kunjungan Ketua Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PaSKI) Jateng, Tri Harjono, Senin (23/9/2013) di ruang kerjanya. Harjono datang dalam rangka meminta kesediaan Hidayat menjadi salah satu narasumber dalam Seminar Nasional Dagelan RI bertema 'Peran Seni Dagelan Membangun Bangsa' yang diselenggarakan PaSKI Jateng.
"Dagelan bisa jadi alat negosiasi dan diplomasi juga," kata Hidayat yang juga penasehat PaSKI Jateng ini dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Selasa (24/9).
Dijelaskan, dalam sebuah misi diplomatiknya, KH Agus Salim sempat dicemooh hadirin karena mengabaikan table manner, tata cara makan ala barat. Agus Salim memilih makan dengan caranya sendiri, yakni menggunakan suapan tangan. Bukan dengan peralatan makan yang tersedia.
"Menanggapi cemoohan itu, dengan gaya santai tapi serius beliau memaparkan salah satu makna penggunaan tangannya sendiri adalah simbol pentingnya kedaulatan," papar Hidayat.
Karena itu, Hidayat berpesan agar para pelaku seni dagelan terus mengembangkan kreativitas lawakan yang mendidik dan meninggalkan lawakan yang merendahkan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan cara itu, para pelaku seni dagelan telah turut berperan membangun bangsa.
Dalam kesempatan itu, Harjono menyampaikan, Seminar Nasional Dagelan RI rencananya digelar di Universitas Sahid, Jakarta, pada 29 Oktober 2013. Peserta terdiri atas para pelaku seni dagelan termasuk mahasiswa dan umum. Komedian Komeng direncanakan menjadi moderator dalam seminar ini.
"Pak Hidayat kami harapkan memberikan wawasan semangat kebangsaan untuk penyadaran kepada para pendagel, pelawak, komedian dan komik," tutur Ketua kelompok Dagelan Citro Mitro Surakarta ini.
Menurut Harjono, seni dagelan selama ini nyaris tak dianggap punya peran dalam membangun bangsa. Karena itu, melalui seminar ini PaSKI berharap seni dagelan memberi kontribusi besar bagi pembangunan bangsa.