Hindari isu SARA, Jokowi disarankan gaet cawapres dari santri
Romy meyakini figur santri sebagai cawapres Jokowi dapat koalisi yang sempurna. Dia mengibaratkan, hal tersebut dengan lalu lintas akan macet bila lampu di perempatan tidak ada yang berwarna hijau.
Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy menilai sosok yang tepat mendampingi Joko Widodo dalam Pemilu Presiden 2019 berasal dari golongan santri. Pria yang akrab disapa Romy ini mengatakan saran itu bertujuan untuk menghindarkan Pilpres dari isu-isu berbau SARA.
"Ini seperti yang terjadi dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah yang suasananya adem saat kekuatan nasionalis berkoalisi dengan kekuatan religius," kata Romy saat dikonfirmasi, Jumat (2/2).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
-
Apa tujuan utama di peringatinya Hari Santri Nasional? Hari Santri Nasional digelar dalam rangka memperingati andil para santri dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Romy meyakini figur santri sebagai cawapres Jokowi dapat koalisi yang sempurna. Dia mengibaratkan, hal tersebut dengan lalu lintas akan macet bila lampu di perempatan tidak ada yang berwarna hijau.
"Bangjo (abang-ijo lampu pengatur lalin) ora bakal mlaku nek ora ono ijone. Sebaliknya, bila lampu lalin isinya hijau semua, maka akan tabrakan," ujarnya.
PPP, kata Romy, memiliki sejarah koalisi Bangjo dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada 2001-2004 silam. Yakni saat Ketua Umum PPP Hamzah Haz menjadi wakil presiden mendampingi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ini yang terus kita ikhtiarkan. Kita mencari putra dan puteri terbaik bangsa dari kalangan santri. Apakah dari dalam PPP maupun dari luar partai untuk mendampingi Pak Jokowi," terangnya.
Meski demikian, Romy menyebut cawapres Jokowi tidak lah harus ketua umum partai politik. PPP hanya mendorong agar dalam kontestasi Jokowi dan Pilpres tidak diwarnai ujaran bernuansa SARA.
"Ini yang kita perlukan agar bangsa ini tidak lagi terbelah oleh isu SARA. Tidak perlu menjelek-jelekan apalagi memfitnah pihak lain. Dan pendamping Jokowi dari kalangan santri adalah solusi terbaik," ungkapnya.
PPP telah menyatakan dukungan kepada mantan Wali kota Solo tersebut. Dukungan PPP terhadap Jokowi dalam tak lepas dari saran para alim ulama. Terlebih, PPP belum cukup kuat untuk mengajukan calon presidennya sendiri.
"Inilah politik dan sifatnya harus seperti air, yang mengikuti wadah dimana kita berada. Karena idealisme akan berujung pada realitas," tandasnya.
Baca juga:
Santri di Sumut dukung Cak Imin dampingi Jokowi di Pilpres 2019
GP Ansor kembali tegaskan dukung Cak Imin maju jadi Cawapres 2019
'Sudahlah Cak Imin, kalau tidak ada capresnya nanti sama PAN saja'
Demokrat prediksi ada tiga calon dalam Pilpres 2019
Dukungan Jokowi - Cak Imin maju Pilpres 2019 terus mengalir