Hitung-Hitungan Pemilu 2024 Jika Dua Putaran, Siapa yang Menang?
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan menjadi tiga tokoh dengan elektabilitas tertinggi sebagai Calon Presiden di Pemilu 2024. Dari ketiga tokoh ini, hanya Ganjar Pranowo yang belum secara resmi didukung parpol jadi Capres.
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan menjadi tiga tokoh dengan elektabilitas tertinggi sebagai Calon Presiden di Pemilu 2024. Dari ketiga tokoh ini, hanya Ganjar Pranowo yang belum secara resmi didukung parpol jadi Capres.
Siapa paling berpeluang menang di antara tiga tokoh tersebut?
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Kapan Anies dan Cak Imin menghadiri penetapan Prabowo-Gibran? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di acara penetapan Prabowo-Gibran? Anies-Cak Imin menjelaskan alasannya menghadiri acara penetepan capres-cawapres terpilih yang digelar KPU. "Ini sebuah proses bernegara dan kita menghormati proses bernegara ini hingga tuntas.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menarik Pramono Anung ke hadapan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Peneliti SMRC Saidiman Ahmad mengutip survei terakhir SMRC yang digelar Oktober. Ganjar dapat 32,1 persen, Prabowo 27,5 persen, Anies 26 persen. Masih ada 14,4 persen yang belum jawab.
"Tidak ada calon yang mendapatkan suara lebih dari 50 persen. Jika yang maju tiga tokoh ini, kemungkinan besar Pilpres akan berlangsung dua putaran," jelas Saidiman saat dihubungi merdeka.com, Senin (31/10).
Saidiman memprediksi, Ganjar berpotensi besar masuk putaran kedua. Tokoh kedua diperebutkan Prabowo dan Anies.
"Suara mereka sekarang seimbang," kata Saidiman.
Prabowo Melemah
Tapi dibanding Prabowo, Anies nampaknya lebih berpeluang. Alasannya, dalam rentang waktu satu setengah tahun terakhir, suara Anies mengami penguatan.
"Sementara Prabowo cenderung melemah," tegas dia.
Di putaran kedua, lanjut Saidiman, Prabowo potensial menampung suara Anies jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu gagal. Tapi tidak seluruhnya. Ada juga sebagian pendukung Anies yang bisa pindah mendukung Ganjar.
"Dari sisi demografi, ada kesamaan antara Ganjar dan Anies. Keduanya didukung oleh pemilih yang relatif kritis, berpendidikan tinggi dan tinggal di perkotaan," tegas Saidiman.
Ganjar Lebih Berpotensi
Saidiman menambahkan, jika yang masuk putaran kedua Ganjar dan Prabowo. Kata dia, Ganjar lebih berpeluang. Alasan utamanya adalah karena resistensi pada Ganjar jauh lebih kecil dibanding Prabowo.
"Likeability atau tingkat penerimaan publik pada Ganjar lebih besar dibanding Prabowo," papar dia.
Sementara alasan kedua, Prabowo sudah beberapa kali maju dalam Pilpres. Dua kali sebagai Capres dan satu kali Cawapres. Ketiga-tiganya gagal.
"Sejarah kegagalan ini cenderung akan memberatkan posisi Prabowo," imbuhnya.
©2022 Merdeka.com/Grafis : Amar Choiruddin
Ganjar dan Anies Head to Head
Senada dengan SMRC, Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro memprediksi, apabila pemilihan presiden mendatang diikuti Ganjar, Prabowo dan Anies, besar kemungkinan terjadi putaran kedua.
Sebab, hingga saat ini elektabilitas ketiga bakal calon presiden tersebut tidak ada yang dominan satu pun.
Jadi kecil kemungkinan akan menang satu putaran melampaui lima puluh persen plus satu.
"Apabila melihat kecenderungan tren elektabilitas ketiga bakal calon presiden tersebut, besar kemungkinan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan akan melaju putaran kedua," kata Bawono.
Dia menganalisis, Ganjar dan Anies memiliki tren elektabilitas yang terus meningkat dari hari ke hari. Sedangkan tren elektabilitas Prabowo Subianto cenderung menurun terus.
Basis Prabowo dan Anies Mirip
Terekam dalam survei Litbang Kompas periode Oktober dan survei Indikator Politik Indonesia periode September.
Berbeda dengan Saidiman, Bawono melihat, di putaran kedua nanti suara Prabowo sangat potensial lari ke Anies Baswedan. Lantaran beberapa hal.
"Anies dan Prabowo Subianto memiliki basis pemilih cenderung mirip seperti basis di Banten dan Jawa Barat juga Sumatera Barat serta Aceh," kata dia.
Di sisi lain, lanjut Bawono, ada faktor historis dimana masa lalu Partai Gerindra pernah menjadi bagian dari pengusung Anies pada Pilkada DKI Jakarta lima tahun lalu.
Soal siapa yang bakal menang di putaran kedua, Bawono tak mau memprediksi lebih dalam. Menurut dia, hal itu tergantung sosok Cawapres yang dipilih.
"Komposisi dari pasangan calon apakah merepresentasikan keragaman pemilih atau tidak itu juga menentukan kemenangan. Selain tentu juga efektifitas mesin politik partai pengusung," tegas dia.
Hitung-Hitungan di Atas Kertas
Survei Indikator Politik pada September 2022 menyatakan, elektabilitas Ganjar 29 persen, Prabowo 19,6 persen dan Anies 17,4 persen. Pemilih yang belum menentukan yakni, 34 persen.
Maka, jika sesuai prediksi Bawono, suara Prabowo akan lari ke Anies atau sebaliknya. Total suara keduanya yakni 37 persen. Selisih 8 persen dengan Ganjar yang masih berpeluang mendapatkan suara dari pemilih yang belum menentukan pilihan.
©2022 Merdeka.com/Grafis : Amar Choiruddin
SMRC pada Agustus lalu menyatakan elektabilitas Ganjar 17,6 persen, Prabowo 12,6 persen dan Anies 9,1 persen. Pemilih yang belum menentukan pilihan yakni 60,7 persen.
Jika putaran kedua suara Anies dan Prabowo bergabung untuk melawan Ganjar maka, total suaranya menjadi 21,7 persen. Hanya selisih, 4,1 persen unggul dari Ganjar.
Sementara Ganjar dan lawannya di putaran kedua nanti masih punya 60,7 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya.
(mdk/rnd)