Idrus Marham sebut Golkar harus terus bergerak, jika tidak akan mati
Terkait langkah Golkar selanjutnya terkait kasus yang membelit Setnov, dia mengatakan tetap pada keputusan pleno DPP pada 21 November lalu.
Salah satu kader Partai Golkar yang digadang-gadang akan maju sebagai calon Ketua Umum (Ketum) Golkar ialah Airlangga Hartarto. Airlangga kini menjabat sebagai Menteri Perindustrian dalam Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Beberapa hari lalu, Pelaksana Tugas (Plt) Ketum Golkar Idrus Marham telah bertemu Presiden Jokowi. Menurut Idrus, Jokowi juga tak mempersoalkan pencalonan Airlangga sebagai calon Ketum Golkar.
"Saya kira enggak ada masalah semua itu. Pak Jokowi izinkan itu dalam posisi Airlangga sebagai menteri," ujarnya ditemui usai membuka Workshop Nasional Legislatif Partai Golkar, Jumat (1/12) di Hotel Merlyn Park, Jakarta Pusat.
Dalam proses yang tengah dilakukan Partai Golkar saat ini usai penahanan Setya Novanto yang juga masih menjabat sebagai Ketum, Idrus mengatakan tak perlu ada yang dirisaukan. "Karena dinamika Golkar sebagai partai yang sangat demokratis itu dan Golkar hakikatnya adalah gerakan. Apabila Golkar tidak bergerak secara dinamis maka Golkar akan mati," jelasnya.
Apapun yang sedang dihadapi partainya, Idrus mengatakan dapat memberikan ruh semangat pergerakan pada partai berlambang beringin itu. Dengan demikian Golkar tidak hanya eksis tapi bisa bertahan dan siap memenangkan pertarungan ke depan.
Terkait langkah Golkar selanjutnya terkait kasus yang membelit Setnov, dia mengatakan tetap pada keputusan pleno DPP pada 21 November lalu. Salah satu keputusannya ialah posisi Setnov sebagai Ketum Golkar maupun sebagai Ketua DPR akan dibahas dan diputuskan segera setelah putusan praperadilan.
Keputusan ini, lanjutnya telah disosialisasikan kepada Dewan Pembina Partai Golkar, Dewan Pakar, Anggota Dewan Kehormatan dan DPD Provinsi se-Indonesia. Dan semua pihak tersebut mendukung sepenuhnya keputusan rapat pleno DPP.