Indo Barometer: Prabowo Disukai Guru, Jokowi Unggul di Kalangan Muhammadiyah
Dua ormas Islam terbesar yaitu NU dan Muhammadiyah memberikan dukungannya lebih besar terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf. Di pemilih NU, Jokowi-Ma'ruf menang 54 persen dan Muhammadiyah 45 persen.
Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei terbaru Pilpres 2019, sekitar dua pekan menjelang hari H pencoblosan. Dalam pemaparannya, peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli menyampaikan dua pasangan capres-cawapres unggul di beberapa segmen pemilih.
Capres Prabowo Subianto disebut unggul di kalangan guru. Sementara capres petahana, Joko Widodo atau Jokowi unggul di pemilih dari kalangan ormas Muhammadiyah.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kenapa FAPTI melakukan survei pilpres? FAPTI memandang penting untuk melakukan survei, guna memberikan gambaran kepada alumni perguruan tinggi terkait pilihan dan jenis isu yang dianggap penting oleh masyarakat. “Sehingga, para alumni dapat lebih bisa berkontribusi dalam hajatan nasional lima tahunan yang penting ini,” pungkasnya.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada Jateng berdasarkan survei LSI? Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi Djayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
Hadi menyampaikan, dari pemilih berdasarkan pekerjaan atau profesi, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul di pemilih ibu rumah tangga sebesar 50,1 persen, pemilih masih sekolah sebesar 77,8 persen, petani sebesar 55 persen, buruh sebesar 50,3 persen, pegawai swasta 42,9 persen, pedagang atau pengusaha sebesar 47,4 persen, sopir atau tukang ojek sebesar 45,9 persen, dan belum atau tidak bekerja sebesar 55,6 persen.
"Sedangkan pasangan Prabowo-Sandi hanya unggul di profesi guru sebesar 52,2 persen," sebutnya saat pemaparan hasil survei di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (2/4).
"Saya kira ini pengaruh dari isu-isu tentang guru honorer," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Hadi juga menyampaikan dua ormas Islam terbesar yaitu NU dan Muhammadiyah memberikan dukungannya lebih besar terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf. Di pemilih NU, Jokowi-Ma'ruf menang 54 persen dan Muhammadiyah 45 persen.
"Kemudian Prabowo-Sandiaga Uno mendapat dukungan sebesar 31,2 persen dari Nahdlatul Ulama (NU) dan dari Muhammadiyah sebesar 35 persen," sebutnya.
Menurut Hadi, alasan pemilih Muhammadiyah menjatuhkan pilihannya ke Jokowi-Ma'ruf karena Jokowi dinilai sering turun ke berbagai kampus yang berafiliasi dengan Muhammadiyah.
"Kemudian juga mengajak beberapa tokoh Muhammadiyah, ya mungkin itu memberikan simpati bagi pemilih Muhammadiyah itu sendiri," kata dia.
Kendati Prabowo unggul di kalangan guru, namun menurutnya tak terlalu berpengaruh besar bagi suara Jokowi. Karena menurutnya jumlah pemilih guru sedikit.
"Jadi segmen yang menyatakan guru kan sedikit. Kalau itupun masih menang di kubu Prabowo juga tidak akan mempengaruhi hasil keseluruhan," jelasnya.
Terkait kasus OTT di kubu Jokowi-Ma'ruf, Hadi mengatakan itu tak terlalu berpengaruh. Hal ini bisa dibuktikan dengan hasil survei yang masih relatif stabil.
"Kalau dilihat dari hasil survei tadi tidak ada pengaruh yang signifikan karena buktinya hasil survei ini masih relatif stabil kecuali hasil survei turun ya itu yang repot," jelasnya.
Survei Indo Barometer dilaksanakan pada 15-21 Maret 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden, dengan margin of error sebesar sekitar 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel yang digunakan multistage random sampling.
Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Responden merupakan WNI yang mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Baca juga:
Indo Barometer Prediksi Jokowi Menang 61,3%, Ini Lima Alasan Ilmiahnya
Indo Barometer: Jokowi 50,8%, Prabowo 32%, Belum Memilih 17,2%
Membedah Kriteria Pemilih Ma'ruf Amin dan Sandiaga Versi Lembaga Survei
Tak Ingin Cepat Puas, Ma'ruf Jadikan Hasil Survei Buat Tambah Elektabilitas
Survei Indo Barometer: 64,9% Rakyat yang Puas dengan Kinerja Jokowi-JK Pilih 01
Indo Barometer: Jokowi Unggul di Aspek Kemampuan, Sandiaga Kalahkan Ma'ruf Amin
Survei Indo Barometer: Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 50,2 %, Prabowo-Sandi 28,9 %