Indo Barometer Prediksi Jokowi Menang 61,3%, Ini Lima Alasan Ilmiahnya
Salah satunya karena mayoritas publik Indonesia merasa puas dengan kinerja Jokowi sebagai capres petahana. Responden yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi selama menjabat presiden sebesar 64,4 persen, sedangkan yang tidak puas hanya 31,6 persen.
Indo Barometer memprediksi pasangan Jokowi-Ma'ruf bakal memenangkan kontestasi Pilpres 2019 pada 17 April mendatang. Pasangan Jokowi-Ma'ruf diproyeksikan menang 61,3 persen dari pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi hanya 38,7 persen.
"Selisih 01 dan 02 diproyeksi hasil Pilpres 17 April 2019 ialah 61,3 persen dikurangi 38,7 persen sama dengan (menang) 22 persen," kata Peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Dia memaparkan, ada lima indikator yang bakal mempengaruhi kemenangan Jokowi-Ma'ruf dari hasil proyeksi tersebut.
Pertama, mayoritas publik Indonesia merasa puas dengan kinerja Jokowi sebagai capres petahana. Responden yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi selama menjabat presiden sebesar 64,4 persen, sedangkan yang tidak puas hanya 31,6 persen.
"Kedua, penilaian kualitas personal Jokowi lebih baik daripada Prabowo," kata Hadi dalam pemaparan hasil survei di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (2/4).
Kualitas personal ini terdiri dari beberapa aspek seperti kemampuan memimpin, ketegasan, kewibawaan, kepintaran atau intelektualitas, Islami atau taat beragama, bersih dari korupsi, berpengalaman, dan perhatian atau dekat dengan rakyat. Berdasarkan kategori ini, Jokowi unggul di hampir semua aspek, sedangkan Prabowo hanya unggul di aspek ketegasan dan kewibawaan.
Indikator lainnya yang mempengaruhi kemenangan Jokowi-Ma'ruf ialah tiga kartu baru yang diperkenalkan Jokowi-Ma'ruf saat debat beberapa waktu lalu. Tiga kartu ini, kata Hadi, sangat disukai masyarakat.
Tiga kartu tersebut yaitu Kartu Sembako Murah (KSM), Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) dan Kartu Pra Kerja (KPK).
"Program tersebut disukai masyarakat di atas 85 persen, namun yang kenal atau tahu, belum maksimal atau di bawah 40 persen," ujarnya.
Indikator keempat, mayoritas pemilih muslim menganggap Jokowi lebih mewakili aspirasi umat Islam dibanding Prabowo, termasuk di kalangan santri. Sebesar 45,5 persen responden beragama Islam menyatakan paling terwakili oleh Jokowi. Sedangkan 30 persen responden Islam merasa paling diwakili oleh Prabowo Subianto. Sementara responden Islam yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 24,5 persen.
Hadi menyampaikan indikator kelima yaitu, keunggulan Jokowi-Ma'ruf merata di berbagai segmen penting pemilih, seperti jenis kelamin, desa/kota, pulau, agama, usia, pendidikan, dan lain-lain.
"Lima indikator di atas, ditambah masih jauhnya selisih paslon 01 dan 02 menurut survei nasional Februari dan Maret 2019, merupakan penanda kuat kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf," pungkasnya.
Survei ini dilaksanakan pada 15-21 Maret 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dari 34 provinsi, dengan margin of error sebesar sekitar 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel yang digunakan multistage random sampling.
Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Responden merupakan WNI yang mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Baca juga:
Survei PolMark: Selisih Jokowi dan Prabowo 14,6 Persen
5 Hasil Survei Terbaru Jokowi Vs Prabowo Jelang Hari Pencoblosan
Survei PoliticaWave: Jokowi Unggul Sentimen Positif Netizen di Debat Keempat
Membedah Hasil Survei Terbaru Pemilih Loyal Jokowi dan Prabowo
Ma'ruf Amin Ingin Menang Selisih 30 Persen dari Prabowo-Sandiaga
CSIS Nilai Kubu Prabowo Harusnya yang Lebih Khawatir Terhadap Golput