Indo Barometer Nilai Rencana Kehadiran 33 Kepala Negara, Perkuat Dukungan Politik Prabowo-Gibran
Qodari mengatakan, dari dalam negeri sendiri, dukungan masyarakat terhadap Prabowo – Gibran sangat tinggi jika dilihat dari dua indikator.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, mengapresiasi rencana kehadiran 33 negara ASEAN, negara sahabat, dan negara-negara mitra ASEAN pada pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, pada Minggu (20/10).
"Saya mengapresiasi rencana kehadiran 33 kepala negara dalam pelantikan Prabowo - Gibran besok. Hal tersebut sangat penting untuk menunjukkan bahwa tingkat dukungan politik kepada Pak Prabowo bukan hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Dukungan itu sangat luas karena mencapai 33 kepala negara," ujar Qodari, Sabtu (19/10).
Qodari mengatakan, dari dalam negeri sendiri, dukungan masyarakat terhadap Prabowo – Gibran sangat tinggi jika dilihat dari dua indikator. Pertama, dukungan dari mayoritas partai politik yang solid mendukung pemerintah.
"Bahkan, dukungan dari dalam negeri dapat dilihat dari berbagai indikator. Pertama, dukungan dari berbagai partai politik. Semua partai politik mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran, termasuk partai-partai yang tidak memiliki wakil di kabinet, seperti Partai Nasdem," ungkapnya.
Qodari menjelaskan, meskipun Nasdem tidak menyetorkan nama untuk masuk ke dalam kabinet, Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, sudah berkomitmen untuk mendukung pemerintahan mendatang setelah bertemu dengan Prabowo di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan) belum lama ini.
"Tetapi, Partai Nasdem berjanji tetap mendukung Pak Prabowo sebagaimana terlihat dari pernyataan Surya Paloh dan kehadiran Surya Paloh dalam pertemuan dengan Prabowo dua hari yang lalu di Kemhan," ucapnya.
Indikator kedua, kata Qodari, adalah dukungan dan optimisme masyarakat terhadap kepemimpinan Prabowo yang sangat tinggi, tercermin dalam survei terbaru dari dua lembaga survei kredibel, yaitu Indikator Politik dan Litbang Kompas.
"Berikutnya adalah tingkat keyakinan atau optimisme masyarakat Indonesia terhadap kepemimpinan Pak Prabowo yang mencapai 83,4% menurut survei Indikator. Angka 84,1% juga terlihat dari rilis survei Kompas pada bulan September yang terbit di Kompas hari ini. Tingkat dukungan masyarakat kepada Pak Prabowo juga sangat tinggi, yaitu 84,1%," katanya.
Qodari mengaku optimis pemerintahan Prabowo – Gibran akan mampu bekerja dengan baik melaksanakan sejumlah program kerja ke depan, mengingat adanya dukungan yang luar biasa besar, baik dari masyarakat di dalam negeri maupun dari masyarakat dunia internasional.
Untuk diketahui, dibandingkan pelantikan presiden sebelumnya, pada pelantikan presiden dan wakil presiden kali ini jumlah tamu dari unsur kepala negara yang hadir diprediksi akan lebih banyak.
Merujuk data dari berbagai sumber, pada pelantikan pelantikan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI pada 2004, dihadiri 5 kepala negara. Pada periode kedua, pelantikan SBY sebagai Presiden RI tahun 2009 juga dihadiri 5 kepala negara.
Sementara itu, pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI tahun 2014, dihadiri 19 kepala negara. Adapun pada periode kedua, pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI tahun 2019 juga dihadiri 19 kepala negara.
Qodari menilai, banyaknya kehadiran para tamu kepala negara pada pelantikan Prabowo-Gibran kali ini sebagai bentuk apresiasi dan dukungan besar dari dunia internasional pada kepemimpinan Prabowo Subianto ke depan.
"Dari luar negeri, dukungan terlihat dari kehadiran 33 kepala negara dan perwakilannya. Kehadiran ini adalah bentuk apresiasi sekaligus dukungan, jadi kita optimis bahwa Indonesia di bawah pemerintahan Prabowo – Gibran akan bekerja dengan sangat baik karena dukungan politiknya luar biasa," ucapnya.
"Untuk bisa melaksanakan program kerja, tentu dukungan dari masyarakat maupun dunia internasional sangat penting," pungkas Qodari.
Sementara itu, Pengamat Hubungan Internasional Robi Sugara mengatakan, kehadiran 33 kepala negara itu sebagai bentuk penghormatan kepada Prabowo yang cukup disegani di dunia internasional.
"Saya kira bentuk penghormatan yang sangat dalam dari 33 negara yang hadir tersebut penghormatan rasa respect kepada presiden Indonesia ini akan membawa angin positif bagi politik global di mana saat ini politik global lagi dihantam oleh krisis politik di Timur Tengah, krisis politik di perbatasan Eropa dalam hal ini Rusia Ukraina," ucap Robi.
Ketua Program Studi Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan, banyaknya kepala negara yang hadir sebagai peluang Prabowo untuk mengkonsolidasikan kekuatan dunia internasional untuk menciptakan perdamaian.
"Nah ini saya kira rasa respect, rasa penghormatan ini bisa dijadikan sebagai sebuah peluang yang baik oleh Indonesia untuk kemudian mengkonsolidasi sesuai dengan apa kebijakan luar negeri kita yaitu yang pro terhadap upaya-upaya perdamaian global sesuai dengan mandat perserikatan bangsa-bangsa," katanya.
Selain itu, Robi menyampaikan kehadiran para tamu negara dalam pelantikan presiden dan wakil presiden itu juga bisa jadi mereka ingin belajar ke Indonesia dalam hal demokrasi dan transisi pemerintahan yang berjalan lancar.
"Di mana mereka ingin belajar bagaimana bisa mengkonsolidasikan kekuatan partai yang berbeda-beda menjadi satu kekuatan yang saya kira dominan dan itu juga mereka pasti ingin belajar bagaimana transisi politik transisi demokrasi meskipun ada pertarungan yang keras, tapi bisa keberlanjutannya," tukas Robi.