Ini 4 Isu yang Dibawa Ibas dalam Sidang AIPA, Singgung Ketimpangan Gender
Sidang AIPA 2023 mengusung tema Parlemen yang Responsif untuk ASEAN yang Stabil dan Sejahtera.
Sidang AIPA mengusung tema Parlemen yang Responsif untuk ASEAN yang Stabil dan Sejahtera.
Ini 4 Isu yang Dibawa Ibas dalam Sidang AIPA, Singgung Ketimpangan Gender
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengajak seluruh anggota Majelis Antar-Parlemen ASEAN (AIPA) bersama memperjuangkan sikap saling memahami, kerja sama, dan hubungan yang dekat antara anggota parlemen.
“Melalui kerja sama yang erat dalam bentuk 'government-to-government' maupun 'people-to-people', kita akan mampu untuk merespons berbagai permasalahan dan tantangan di tingkat regional ASEAN maupun di tingkat global dengan baik,” kata Ibas.
Menurut dia, ada empat isu prioritas utama yang perlu diselesaikan dalam Sidang Umum ke-44 AIPA:
Pertama, meningkatkan usaha, membuka diskusi dan merumuskan persetujuan untuk mempertahankan stabilitas, keamanan dan perdamaian di tingkat regional ASEAN.
Kedua menurut dia, isu yang harus diselesaikan adalah percepatan transisi ekonomi hijau yang tumbuh dengan pesat sembari menjaga jejak karbon atau "carbon footprint" yang rendah. "Isu ketiga dalam AIPA adalah pentingnya penguatan keterlibatan kawula muda dalam mendorong pembangunan yang inklusif, mempercepat transformasi ekonomi dan meningkatkan partisipasi demokratis," ujarnya.Ibas menjelaskan isu keempat adalah pentingnya peningkatan ketahanan ASEAN dalam menghadapi goncangan sosial melalui kepemimpinan dan parlementer yang peka terhadap permasalahan ketimpangan gender.
Terkait stabilitas kawasan, Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI itu menilai stabilitas geopolitik merupakan kunci dari kerja sama regional yang efektif yang perlu menjadi fondasi dalam diplomasi regional dan global. "Karena itu, negara-negara anggota ASEAN harus bekerja sama, saling bahu-membahu demi mempercepat resolusi berbagai sengketa yang terjadi di kawasan," katanya.
Ketua Desk Kerja sama Regional Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Putu Supadma Rudana mengatakan bahwa AIPA harus menjadi satu penarik dari berbagai kekuatan global. Dia menilai AIPA harus mempunyai ASEAN Parlemen untuk memperkuat kepentingan ASEAN secara parlementer agar terciptanya hubungan yang erat dan solid.
"ASEAN yang dulunya tidak dilirik sekarang menjadi daya tarik karena meningkatnya persaingan antara kekuatan besar. Dengan segala kepentingan dan potensinya, mari kita kawal bersama ASEAN 'unity' dan 'centrality'," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo membuka Sidang AIPA ke-44 yang digelar di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (7/8). Ketua DPR RI Puan Maharani juga meresmikan pembukaan Sidang Umum ke-44 AIPA bersama Sekretaris Jenderal AIPA Siti Rozaimeriyanty Dato Haji Abdul Rahman. Jokowi bersama Puan dan Siti menekan tombol tanda dibukanya Sidang Umum ke-44 AIPA. Sidang AIPA ke-44 itu mengusung tema "Responsive Parliaments for a Stable and Prosperous ASEAN" atau Parlemen yang responsif untuk ASEAN yang stabil dan sejahtera.