Ini alasan PAN belum tentukan capres di 2019
Ini alasan PAN belum tentukan capres di 2019. Yandri membantah, belum ditentukannya calon presiden karena pasang surut konstalasi politik yang tengah dihadapi PAN. Salah satunya desakan agar PAN mundur dari koalisi partai-partai pendukung pemerintah karena kerap berbeda sikap dengan pemerintah.
Partai Amanat Nasional (PAN) akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Bandung, Jawa Barat pada 21-23 Agustus 2017. Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan kecil kemungkinan Rakernas akan membahas calon Presiden di Pemilu Serentak 2019.
Alasannya, karena Pemilu Presiden 2019 masih lama meskipun sejumlah figur capres telah mulai bermunculan. Yandri menuturkan, PAN akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan konstituen, ormas Islam dan ulama sebelum menentukan calon presiden.
"Nah persoalan strategis, pemilu 2019 masih lama. Dinamika masih banyak terjadi. Kami ingin menyerap aspirasi masyarakat. Kami tanya dulu ke NU, Muhammadiyah, Persis, Matlul Anwar," kata Yandri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8).
Yandri membantah, belum ditentukannya calon presiden karena pasang surut konstalasi politik yang tengah dihadapi PAN. Salah satunya desakan agar PAN mundur dari koalisi partai-partai pendukung pemerintah karena kerap berbeda sikap dengan pemerintah.
"Enggak, PAN itu berapa kali pilpres tidak terlalu awal menentukan sikapnya. Kalau bukan di Rakernas kali ini, kan ada rakernas 2018. Dan itu sudah masuk tahapan capres. Dengan pemerintah sangat baik, pak Jokowi juga menghormati sikap PAN," tegasnya.
Selain desakan dari partai pendukung pemerintah, kata Yandri, belum ditentukannya calon bukan karena tengah menunggu hasil uji materi soal isu ambang batas pencalonan presiden 20 persen di Mahkamah Konstitusi.
"Enggak ada 0 atau 20 persen siap," tambahnya.
Soal ajakan Gerindra untuk membentuk poros baru, PAN menyatakan terbuka dengan ajakan tersebut. Namun, Yandri mengaku belum bisa memastikan ajakan Gerindra bakal dibahas atau diputuskan di rakernas.
"Ya semua dengan parpol terbuka untuk koalisi. Ya saya bilang tadi, di rakernas itu, ya bisa juga ada aspirasi seperti itu. Tapi kalau keputusan belum tentu. Saya tidak bisa berandai," ujar Yandri.
Baca juga:
PAN gelar Rakernas di Bandung, Ridwan Kamil & Deddy Mizwar diundang
Setelah SBY, Prabowo bakal temui Ketum PAN & Presiden PKS
Strategi Gerindra usung dan menangkan Prabowo di Pilpres 2019
PAN buka peluang usung Panglima Gatot di Pilpres 2019
Lirikan PAN dan NasDem terhadap Gatot di Pilpres 2019
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.