Ini alasan PDIP tak mau dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
Sekjen PDIP Hasto Kristyanto menegaskan partainya sudah menutup pintu dialog dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terkait Pilgub Jabar. Alasannya, Ridwan telah memutuskan sendiri posisinya sebagai calon gubernur tanpa berdialog terlebih dulu dengan PDIP.
Sekjen PDIP Hasto Kristyanto menegaskan partainya sudah menutup pintu dialog dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terkait Pilgub Jabar. Alasannya, Ridwan telah memutuskan sendiri posisinya sebagai calon gubernur tanpa berdialog terlebih dulu dengan PDIP.
"Kami hormati keputusan itu (jadi calon Gubernur Jawa Barat) dan karena sikap partai didasarkan pada kepentingan kolektif partai atas dasar ideologi partai. Maka kami tidak bisa untuk melanjutkan dialog-dialog bagi mereka yang telah memutuskan bagi dirinya untuk menjadi calon Gubernur tanpa melibatkan kami," kata Hasto Kristianto di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (13/8).
Menurutnya, PDIP tidak bisa lagi membangun dialog dengan Emil karena telah mencalonkan secara sepihak tanpa adanya komunikasi dengan PDIP. Sedangkan keputusan partai harus dilakukan dengan berdialog dan bukan individual.
"Proses dialog sebelumnya telah kami lakukan dan ketika Bapak Ridwan Kamil dengan pertimbangan-pertimbangan pribadi mengambil keputusan, kami hormati keputusan itu. Dan karena sikap partai didasarkan pada kepentingan kolektif partai atas dasar ideologi partai, maka kami tidak bisa untuk melanjutkan dialog," ungkapnya.
Ridwan Kamil telah dideklarasikan oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem) sebagai calon gubernur Jawa Barat untuk pilgub serentak 2018 mendatang. Belakangan, Golkar yang hampir pasti mengusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengklaim PDIP akan merapat dan mengusung Dedi. Sedangkan NasDem masih berupaya mendekati partai-partai lain seperti PKB, Hanura, PAN, dan PPP yang masih belum menentukan ke mana arah dukungannya untuk berkoalisi.
Baca juga:
Realistis dukung Ridwan Kamil, PKB incar posisi wakil gubernur Jabar
Peta Pilgub Jabar, nasib Ridwan Kamil belum jelas
NasDem soal Pilgub Jabar: Koalisi besar bukan jaminan menang
Jika Ridwan Kamil maju lewat independen, NasDem tetap dukung
NasDem masih berharap Golkar dan PDIP dukung Ridwan Kamil
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Apa harapan Ridwan Kamil terkait hasil Pilpres? Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran, kalau tidak tentu masih ada proses sampai Juni
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.